BONTANG – Sebanyak 82.780 kilogram beras bantuan mulai disalurkan kepada 4.139 penerima manfaat di Kota Bontang melalui program Penyaluran Bantuan Pangan (PBP) 2025 dari Perum Bulog. Penyaluran berlangsung di Balai Pertemuan Umum Kelurahan Berbas Tengah, Selasa (22/7/2025), dan akan terus dilakukan hingga akhir Juli mendatang.
Bantuan ini merupakan alokasi untuk dua bulan, yakni Juni dan Juli, dengan target distribusi rampung dalam waktu lima hari per wilayah kabupaten/kota. Proses penyaluran kini dilakukan secara digital dan langsung terpantau pusat, termasuk oleh Presiden RI.
“Kami hanya menerima data jumlah penerima secara keseluruhan. Berbeda dengan tahun lalu, tahun ini kami tidak menerima detail BNBA (By Name By Adress). Semua proses terintegrasi dalam sistem pusat,” terang Adi Yanuar, Pimpinan Cabang Perum Bulog Samarinda.
Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris, yang hadir secara langsung, menyambut positif kerja sama antara Bulog dan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) dalam menyalurkan bantuan pangan ini. Ia menekankan bahwa program ini sejalan dengan upaya strategis Pemkot dalam menurunkan angka kemiskinan di Kota Bontang.
“Ini merupakan bentuk nyata hadirnya negara melalui kolaborasi lintas lembaga. Bantuan pangan ini penting, tetapi validitas data warga miskin juga tak kalah penting,” ujar Agus.
Pemkot saat ini tengah memperbarui data warga miskin sebagai bagian dari penyempurnaan basis data perlindungan sosial. Pendataan ditarget rampung pada 31 Agustus 2025, dan akan diserahkan ke Kementerian Sosial untuk keperluan program bantuan ke depan.
“Setelah data tervalidasi dan disahkan lewat SK Wali Kota, maka data ini menjadi acuan nasional. Harapannya, program bantuan menjadi lebih tepat sasaran,” tambah Agus.
Turut hadir dalam penyaluran bantuan tersebut antara lain Kepala DKP3 Ahmad Aznem, Camat Bontang Selatan Kamsal, Lurah Berbas Tengah Abdul Malik Rifai, serta jajaran ketua RT yang aktif memastikan distribusi berjalan lancar di lingkungan masing-masing.
Langkah ini mempertegas komitmen Pemkot Bontang dalam mengatasi persoalan strategis seperti kemiskinan dan ketahanan pangan, melalui sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat. (*)