Rimbanusa.id – Volvo memang bukan merek baru di Indonesia. Kehadiran mobil ini di Tanah Air sudah ada sejak 1968. Volvo bisa masuk Indonesia saat era mobil Eropa dan Amerika sedang ‘mengalami masa sulit’ karena mulai masifnya produk Jepang yang harganya terjangkau. Mengutip “Buku Sejarah Mobil dan Kisah Kehadiran Mobil di Negeri Ini”, karya James Luhulima menceritakan mobil Jepang makin banyak pada era 1970an dan terus eksis sampai kini.
Beberapa merek Jepang yang telah hadir pada masa awal industri dalam negeri yakni Toyota, Datsun/Nissan, Mazda, Mitsubishi, Suzuki, Subaru, dan Honda.
Sementara Historia menyebutkan Volvo hadir melalui Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Volvo, PT Central Sole Agency milik Salim Group, perusahaan yang didirikan oleh Liem Sioe Liong alias Sudono Salim yang dekat dengan Presiden Soeharto.
Lalu saat pemerintah mengeluarkan kebijakan mobil impor harus dirakit di dalam negeri, Salim Group mendirikan PT ISMAC (Indo-Swedish Motor Assembly Corporation), perusahaan patungan bersama PT. Pembangunan Jaya dan A.B. Volvo. Wakil Presiden Sultan Hamengkubuwono IX lah yang kemudian meresmikan pabrik perakitan Volvo PT ISMAC di Ancol, Jakarta pada 22 Oktober 1975.
Investasi pembangunan pabrik ini menelan biaya US$9 juta. Tanah untuk pabrik itu dihitung sebagai saham PT Pembangunan Jaya. “Volvo pertama rakitan PT ISMAC mulai meluncur di jalanan Indonesia pada 1975. Kini (1987, red.), bus dan mobil sedan Volvo di Indonesia sepenuhnya dirakit oleh ISMAC,” tulis Bondan Winarno dalam Tantangan Jadi Peluang: Kegagalan dan Sukses Pembangunan Jaya Selama 25 Tahun.
Raksasa otomotif asal Swedia ini akan kembali hadir di Indonesia di bawah kendali Leading Vision Otomotif (LVO). Untuk mengawalinya, perusahaan disebut akan masuk ke pasar mobil listrik. LVO merupakan perusahaan kesekian yang hadir membawahi aktivitas bisnis Volvo di Indonesia. Terakhir, merek ini resmi dipegang Garansindo sejak 2017.
Nick Connor, Head of Volvo Cars, mengaku sangat bersemangat meluncurkan kembali Volvo di Indonesia. Dengan LVO sebagai mitra mereka ingin membawa rangkaian mobil listrik, namun tak dijelaskan secara rinci mengenai mobil tersebut. “Kembalinya Volvo Cars ke pasar Indonesia akan merevitalisasi segmen mobil premium,” kata Nick.
Sementara Yoshiya Horigome, Presiden Direktur LVO dan Volvo Cars Indonesia, cukup optimistis merek Volvo akan kembali menggeliat. Ia bilang itu berkaca pada penjualan Volvo global. Ia mengatakan pada 2020 Volvo mencatat volume penjualan global tertinggi. Di Korea misalnya, Volvo diklaim mengalami pertumbuhan dua digit selama 11 tahun berturut-turut. “LVO akan sepenuhnya fokus dalam memasarkan Volvo Cars dan melayani pelanggan di Indonesia,” ujar Yoshiya.