BONTANG – Angka stunting di Kota Bontang masih menjadi perhatian serius. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Bontang, tercatat sebanyak 1.219 balita mengalami stunting yang tersebar di seluruh kelurahan. Dari jumlah tersebut, Kelurahan Loktuan menjadi wilayah dengan kasus terbanyak.
Sebagai langkah cepat penanganan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang resmi meluncurkan Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi balita dan ibu hamil yang mengalami permasalahan gizi. Program ini dicanangkan langsung oleh Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni.
“Stunting adalah persoalan serius di Bontang. Pemerintah tidak bisa menunda dan harus segera mengambil langkah konkret,” tegas Neni dalam peresmian program.
Berdasarkan sebaran kasus, beberapa kelurahan dengan angka stunting cukup tinggi antara lain Tanjung Laut Indah (124 balita), Tanjung Laut (113 balita), Gunung Telihan (99 balita), serta Berbas Tengah (92 balita). Sementara kelurahan dengan jumlah kasus lebih rendah yakni Satimpo (33 balita) dan Kanaan (18 balita).
Neni menargetkan angka stunting di Bontang dapat ditekan hingga 14 persen pada tahun 2027, tiga tahun lebih cepat dari target nasional yang baru diproyeksikan tercapai pada 2030.
“Dengan intervensi langsung melalui PMT dan dukungan semua pihak, kami optimis target ini bisa tercapai,” pungkasnya.