Rimbanusa.id – PT Bontang Migas Energi (BME) memberikan kado manis bagi satu tahun Pemerintahan Basri-Najirah sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bontang. Hadiah tersebut berupa pembagian deviden sebanyak Rp. 1.115.631.993 ke Pemerintah Kota Bontang dan Koperasi Praja Sejahtera.
“Pembagian deviden ini bisa dianggap kado bagi saya yang genap memimpin Kota Bontang selama satu tahun. Terima kasih kepada Direktur PT BME yang sudah bekerja keras sehingga bisa memberikan sumbangsi kepada Pemerintah,” ujar Basri usai menghadiri acara pembagian deviden, di Kantor PT BME, Jalan Letjen S Parman, Kelurahan Gunung Telihan, Bontang Barat, Rabu (27/04/2022) pagi.
Sementara itu, Direktur PT BME Siti Hamnah mengatakan, pembagian deviden tersebut berdasarkan hasil keuntungan sebanyak Rp 2,5 miliar pada tahun 2021. Angka tersebut pun, berdasarkan perhitungan yang telah melewati break even point (BEP).
Dikutip dari rusdionoconsulting.com, Harahap dalam bukunya Analisis atas laporan keuangan (2004) menjelaskan BEP merupakan kondisi dimana perusahaan tidak memperoleh laba dan tidak menderita kerugian. Artinya semua biaya yang dikeluarkan untuk operasi produksi bisa ditutupi oleh pendapatan dari penjualan produk.
“Rp 2,5 miliar itu hasil yang melewati perhitungan BEP, terus dibagi 45 persen dalam bentuk deviden dan sisanya untuk dana cadangan perusahaan,” jelas Siti Hamnah
Selain memberikan deviden, PT BME dibawah kepemimpinan Siti Hamnah juga telah mengembalikan kerugian perusahaan sebesar Rp 3 miliar.
“Selama dua tahun terakhir PT BME juga sudah melunasi kerugian perusahaan. Jadi bisa dibilang, perusahaan ini sekarang dalam kondisi lebih sehat dibanding sebelumnya,” ujarnya
Kunci Sukseskan Kinerja Perusahaan
Siti Hamnah yang menjabat sebagai Direktur PT BME sejak tahun 2020 itu mengatakan, hasil yang dicapai perusahaan plat merah tersebut berkat inovasi yang dilakukan selama dua tahun terakhir. Salah satunya meriview perjanjian kerjasama dengan mitra perusahaan. Yakni PT Bayu Bumi Gemilang (BBG) dan PT Pertagas Niaga (PTGN).
“Kami (PT BME red) meriview kembali perjanjian kerjasama dengan mitra utama perusahaan. Hasilnya tentu lebih menguntungkan bagi pihak PT BME dibanding sebelumnya,” ujarnya
Selain itu, optimalisasi jaringan gas juga menjadi hal utama yang dilakukan PT BME. Maksudnya, setiap laporan kebocoran langsung ditindak lanjuti.
Hasilnya, tingkat kebocoran yang sebelumnya 40 persen berhasil diturunkan menjadi 20 persen.
“Dua inovasi itu yang jadi kunci utama meningkatkan pendapatan perusahaan. Sisanya, kami lakukan penghematan anggaran untuk kegiatan yang dianggap tidak terlalu penting bagi PT BME,” tutupnya. (Sumber: paradase.id/M Safril)
Editor: Ahmad Fuad Ghazali