GoTo Financial: Segmen Kunci Gojek Tokopedia Raih Profit

Rimbanusa.id – GoTo Financial (GTF) merupakan salah satu lengan bisnis utama emiten teknologi RI terbesar, GoTo Gojek Tokopedia (GOTO). Publik mungkin hanya mengetahui Gopay sebagai kepanjangan tangan GTF.

Namun, perlu diketahui, Gopay hanya salah satu dari sekian banyak tentakel bisnis GTF yang menggunakan teknologi untuk merevolusi industri keuangan Tanah Air. GoTo Financial yang muncul pasca merger dua start up teknologi terbesar asli Indonesia, saat ini diketahui telah menawarkan beragam solusi bisnis yang holistik kepada masyarakat dan mitra usaha untuk setiap skala bisnis.

GTF menjadi salah satu segmen kunci bagi GOTO untuk melangkah ke tahap profitabilitas mengingat pasar yang kian luas di teknologi Financial. Dalam tiga tahun ke depan (2025), pasar fintech Tanah Air diperkirakan tumbuh empat kali lebih besar menjadi US$ 70,1 miliar atau lebih dari Rp 1.000 triliun, dari semula US$ 17,8 miliar (Rp 258 triliun) pada 2020, menurut riset konsultan strategi asal India, Redseer.

Secara umum pasar GTF terbagi menjadi dua yakni layanan khusus menyasar konsumen seperti Gopay dan Gopaylater dan layanan yang dirancang untuk bisnis, termasuk di dalamnya adalah UMKM, demi memudahkan transaksi keuangan.

Layanan yang tergabung di segmen bisnis adalah Gobiz, Gobizplus, Midtrans, Moka, Selly, Gomodal, Gokasir dan Gostore.

Secara rinci Midtrans dan Gobizplus merupakan senjata utama perusahaan di sektor pembayaran tunai, sedangkan Selly, Gobiz dan Gokasir merupakan layanan yang ditujukan secara spesifik untuk mempermudah administrasi operasional. Selain itu perusahaan juga bergerak di kanal penjualan online-to-offline (O2O) melalui Moka dan Gostore untuk menggerakkan konsumen online melakukan transaksi dan pembelian secara offline. Tidak lupa, perusahaan juga menyediakan akses modal usaha melalui Gomodal.

Tentakel bisnis tersebut merupakan upaya Grup GoTo untuk memajukan UMKM agar menjadi tuan rumah di negeri sendiri. GTF sebagai partner pertumbuhan menyebut, akan mendorong transformasi digital bagi lebih banyak UMKM dan pengusaha dari berbagai skala bisnis lewat inovasi layanan.

Upaya memajukan UMKM juga ditekankan oleh Head of Merchant Platform GoTo Financial Novi Tandjung yang menyebut bahwa keunikan GoTo Financial terletak pada upaya perusahaan untuk senantiasa menyesuaikan kebutuhan mitra usaha dengan produk dan solusi yang tepat, sehingga perusahaan dapat membantu pertumbuhan para UKM dan pengusaha.

Novi juga membeberkan bahwa antusiasme yang sama juga terlihat dari pihak pengusaha yang menjadikan GTF pilihan utama. “hampir setengah (49%) mitra UMKM menggunakan produk GoTo Financial sebagai platform digital untuk membantu mereka berjualan online pertama kali,” kata Novi belum lama ini di Jakarta.

Sementara itu, Head of Commerce Enablement GoTo Financial Haryanto Tanjo optimis GTF dapat menawarkan kenyamanan maksimal sesuai dengan kebutuhan konsumen secara fleksibel dan efisien. Kenyamanan tersebut dapat diperoleh dari berbagai macam produk yang saling bersinergi dengan seluruh ekosistem GoTo.

“GoTo Financial dapat digunakan di setiap fase pertumbuhan mitra usaha, dengan mendorong pengalaman multi-channel bagi para mitra dan memberikan pengalaman belanja konsumen yang seamless,” ujar Haryanto dalam rilis pres yang dikutip CNBC Indonesia.

Meski sudah dikenal dan juga digunakan luas oleh masyarakat, potensi GTF ke depannya masih jauh lebih besar lagi mengingat ekonomi digital RI yang nilainya akan tembus US$ 146 miliar tiga tahun ke depan, mengutip laporan riset Google, Temasek dan Bain.

Tidak hanya itu, Facebook Digital Consumer juga menyebut Indonesia akan menjadi negara dengan pertumbuhan konsumen digital tertinggi di Asia Tenggara, yang artinya pertumbuhan pesat bagi GTF masih akan berlanjut di masa depan.

Kondisi terkini di pasar UMKM juga menjadi peluang emas bagi GTF memperluas jaringan bisnisnya, mengingat dari hampir 65 juta UMKM di Indonesia, baru 21% saja yang menangkap kesempatan di platform digital, menurut data Kementerian UMKM.

Kondisi tersebut menjadi semangat bagi Head of Online Merchant Payment GoTo FinancialBudi Gandasoebrata yang menyebut “inklusi keuangan selalu menjadi misi [perusahaan] sejak Gojek menyediakan GoPay pertama kali.” Budi juga mengungkapkan bahwa komitmen tersebut terus berlanjut bagi para mitra usaha agar mereka dapat memperluas jangkauan usaha mereka.

Riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) menyebut bahwa ekosistem Gojek dan GoTo Financial menyumbang 1,6% pendapatan domestik bruto (PDB) Indonesia tahun 2021 lalu atau mencapai Rp 249 triliun.

 

 

Sumber: CNBC Indonesia