Pelanggaran etika bisnis dapat berdampak buruk bagi perusahaan. Ini bisa menyebabkan kerugian finansial, merusak reputasi perusahaan, dan mengurangi kepercayaan pelanggan. Oleh karena itu, perusahaan wajib mematuhi prinsip-prinsip etika bisnis.
Dalam dunia bisnis, etika sangatlah penting. Etika bisnis adalah prinsip yang dipakai untuk menentukan apa yang benar dan salah dalam bisnis. Etika membantu perusahaan menjaga reputasi dan memastikan bahwa mereka mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku.
Macam-macam Pelanggaran Etika Bisnis
Seperti yang diketahui, etika bisnis merupakan prinsip dan nilai moral yang dianut oleh organisasi dalam menjalankan bisnisnya. Pelanggaran prinsip etika bisnis dapat berdampak buruk pada reputasi perusahaan dan kepercayaan pelanggan.
Oleh karena itu, berikut macam-macam pelanggaran etika yang ada dalam bisnis:
1. Penipuan
Contoh pelanggaran etika yang pertama yakni penipuan. Hakikat terpenting dalam berbisnis atau berdagang adalah kejujuran dalam bertransaksi. Pada kasus transaksi online, penjual kerap tidak transparan pada konsumen.
Dalam hal ini penjual tidak jujur terhadap kondisi barangnya, tidak memberikan hak penuh kepada konsumen atas produk yang dibelinya.
Hal ini tentu saja sangat mengecewakan konsumen, dan konsumen dapat melakukan pengembalian barang atau mengakibatkan keluhan konsumen sehingga mempengaruhi penilaian toko (apabila toko tersebut online).
2. Pencurian Ide Produk
Di era digital saat ini, sangat mudah menerima informasi dari pesaing usaha. Termasuk ketika kita harus menggunakan gambar produk untuk menunjang produk kita.
Hal ini tentunya merupakan bentuk pelanggaran etika bisnis, karena kita memanfaatkan hasil karya pihak lain untuk kepentingan kita sendiri.
Apabila pemilik gambar dan ide awal produk mengetahui hal tersebut, maka dapat menempuh jalur hukum sebagai bentuk pelanggaran hak cipta.
3. Melakukan Tag Secara Acak
Memberi tag sebenarnya membuat orang yang Anda tandai melihat apa yang Anda jual. Namun alih-alih membeli, bisa-bisa mereka malah kesal dan malah terjadi sebaliknya, yakni mereka akan menghapus Anda dari daftar temannya pada bisnis media sosial.
Tentu Anda tidak ingin kehilangan calon pelanggan karena tindakan tersebut bukan? Jika Anda ingin postingan Anda terlihat oleh calon konsumen, coba gunakan cara lain seperti Facebook Ads, Instagram Ads, atau cara lain yang dibandingkan dengan cara ini.
4. Lamban Melayani Konsumen
Lamban melayani konsumen juga termasuk bagian dari pelanggaran etika bisnis. Apalagi pada era informasi dan komunikasi yang berkembang pesat ini, kecepatan pelayanan kepada konsumen merupakan bagian dari kewajiban perusahaan.
Jangan sampai konsumen terlambat menerima informasi dan tanggapan dari perusahaan ketika ada perkembangan bisnis. Segala permasalahan yang dialami konsumen harus mendapat respon secepatnya dari perusahaan.
5. Tidak Aktif dan Tidak Kreatif
agar Anda tidak menyesalinya di kemudian hari. Salah satu syarat agar suatu usaha dapat berkembang adalah kreativitas dan aktivitas. Suatu bisnis akan berkembang jika selalu ada inovasi yang dilakukan di dalamnya.
Cobalah untuk terus berkreasi dan aktif dalam bisnis Anda. Kalau bicara media sosial, Anda harus membuat konten yang menarik dan tidak monoton.
6. Pelanggaran Norma
Etika harus dijadikan pedoman bisnis dalam setiap pengambilan keputusan bisnis. Hal ini merupakan bentuk tanggung jawab baik terhadap internal perusahaan maupun eksternal perusahaan.
Mengingat segala keputusan tidak hanya dilihat dari sudut pandang ekonomi saja, namun juga harus selaras dengan nilai-nilai sosial budaya, politik, dan lingkungan hidup yang berlaku di suatu daerah.
Dengan menjauhi pelanggaran etika bisnis, perusahaan akan bisa membangun reputasi yang baik dan memenangkan kepercayaan pelanggan. Hal ini akan membantu perusahaan mencapai tujuan jangka panjangnya dan tumbuh secara berkelanjutan.