BONTANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang mengambil langkah proaktif dalam upaya pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB), Pemkot Bontang menggelar sosialisasi bertajuk “Ojek Teman Aman Bagi Perempuan dan Anak” yang menyasar ratusan pengemudi ojek online (ojol) di Kota Taman.
Acara yang berlangsung di Auditorium Taman Tiga Dimensi, Selasa (16/9/2025) tersebut bertujuan menjadikan para pengemudi ojol sebagai agen perubahan dalam menciptakan lingkungan transportasi yang aman. Hal ini mengingat profesi mereka yang setiap hari berinteraksi langsung dengan masyarakat luas.
Menurut Kepala DP3AKB, Eddy Foreswanto, edukasi ini sangat penting untuk memberikan pemahaman mendalam tentang batasan-batasan tindakan kekerasan dan pelecehan. “Kami ingin para pengemudi tidak hanya mengantarkan penumpang, tapi juga menjadi bagian dari solusi. Dengan pemahaman yang benar, mereka bisa mencegah masalah yang tidak diinginkan di kemudian hari,” jelasnya.
Selain DP3AKB, sosialisasi ini juga melibatkan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Bontang serta psikolog sebagai narasumber. Sinergi ini diharapkan mampu menekan angka kekerasan di Kota Bontang dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan transportasi online. “Kami ingin masyarakat, bahkan dari luar kota, merasa aman saat menggunakan jasa transportasi online di Bontang,” tambah Eddy.
Sebagai puncak acara, dilakukan penandatanganan komitmen bersama antara DP3AKB, pengemudi, dan aplikator ojek online. Selain itu, beberapa perwakilan ojol juga menerima stiker berisi pesan-pesan pencegahan kekerasan dan pelecehan yang akan dipasang di kendaraan mereka. Ini merupakan simbol nyata dari komitmen bersama untuk menciptakan Kota Bontang yang lebih aman. (*)