BONTANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang menyiapkan anggaran sebesar Rp17 miliar untuk mendukung pendidikan mahasiswa asal Kota Taman melalui program beasiswa. Dana tersebut akan dimasukkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2025.
Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, menjelaskan bahwa pemerintah daerah masih menunggu arahan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur terkait program beasiswa gratis pendidikan tinggi atau Gratispol yang digagas Gubernur.
“Kita harus hati-hati agar tidak terjadi tumpang tindih. Jangan sampai Pemkot sudah mengalokasikan dana, sementara provinsi juga memberikan beasiswa yang sama,” ujar Neni.
Menurutnya, anggaran Rp17 miliar itu akan tetap disiapkan sebagai cadangan. Jika ternyata program Gratispol tidak terealisasi atau tidak mencakup semua mahasiswa asal Bontang, maka Pemkot akan segera menyalurkan beasiswa tersebut. Namun, jika provinsi sudah mengcover, dana yang dialokasikan bisa dialihkan untuk program pembangunan lain.
“Anggaran ini kita backup dulu. Kalau provinsi tidak menyalurkan, kita yang akan bayar. Tetapi kalau sudah ditanggung provinsi, kita bisa gunakan untuk kebutuhan pembangunan lainnya,” jelasnya.
Neni juga berpesan agar mahasiswa penerima beasiswa dapat memanfaatkan bantuan pendidikan ini dengan sebaik-baiknya. Ia menekankan pentingnya kedisiplinan belajar dan menyelesaikan studi tepat waktu.
“Beasiswa ini ada batasannya, maksimal usia 25 tahun untuk S1, dan harus selesai dalam 4 tahun. Jadi jangan disia-siakan, gunakan kesempatan ini sebagai bentuk tanggung jawab,” tegasnya. (*)