Rimbanusa.id – Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) yang diadakan oleh Satgassus Pencegahan Tipikor Polri pada Senin, 9 Desember, diwarnai dengan peluncuran dua buku.
Pertama buku berjudul Pendidikan Antikorupsi Transdisiplin. Kedua buku berjudul Buku Orang Baik Belajar Antikorupsi (BOBA). Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengapresiasi lahirnya kedua buku tersebut. Dia menyebut, isi buku-buku itu pedas.
Komentar tersebut keluar lantaran para penulis menuangkan pemikirannya tanpa ragu-ragu. Termasuk mengkritisi Polri. Dia akui oleh Jenderal Sigit, pihaknya memang memberikan kebebasan kepada Satgassus Pencegahan Tipikor Polri untuk menghadirkan karya terbaik mereka.
Karena itu, dia tidak heran bila kedua buku tersebut agak pedas mengkritisi Korps Bhayangkara. Namun demikian, Sigit tidak mempersoalkan hal itu.
”Dalam rapat, kami sepakat kami berikan ruang yang seluas-luasnya, sehingga kemudian memang yang ditulis di buku ini kalau kita baca isinya pedas gitu,” kata orang nomor satu di Korps Bhayangkara tersebut.
Mantan kepala Bareskrim Polri itu menyatakan bahwa, kritik yang disampaikan dalam buku tersebut harus dijadikan sebagai catatan. Juga menjadi motivasi bagi Polri untuk berbenah diri menjadi institusi yang lebih baik lagi. Tujuannya tidak lain untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
”Karena memang itu ya hal-hal yang kita lalui misalnya, termasuk di dalamnya perilaku birokrat, ada juga di dalamnya institusi Polri, itu memang satu hal yang harus kita perbaiki, kita evaluasi,” tegasnya.
Buku berjudul Pendidikan Antikorupsi Transdisiplin ditulis oleh beberapa tokoh besar. Termasuk diantaranya eks pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto atau akrab dipanggil BW. Kemudian Novel Baswedan sebagai eks penyidik senior di KPK yang saat ini bertugas sebagai ASN Polri juga ikut menulis di buku tersebut.
Nama-nama besar lainnya terdiri atas mantan Koordinator Indonesia Corruption Watch Adnan Topan Husodo, mantan Pimpinan KPK Busyro Muqoddas, mantan Direktur KPK Giri Suprapdiono, Ketua Satgassus Pencegahan Tipikor Polri Herry Muryanto, Peneliti ICW Kurnia Ramadhana, akademisi UI Gandjar Laksmana Bonaprapta, ahli hukum tata negara Bivitri Susanti, dan Sekretaris TII Danang Widoyoko.
Sementara itu, Buku Orang Baik Belajar Antikorupsi atau BOBA merupakan karya kolaborasi dari Satgassus Pencegahan Tipikor Polri bersama Universitas Islam Indonesia (UII). ”Sekali lagi saya ucapkan terima kasih dan ini merupakan kado di hari antikorupsi dari teman-teman semua dan untuk kita semua. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih,” ucap dia. (Jawapos.com)