Terima Penghargaan Atas Swasembada Beras, Jokowi: Terimakasih Petani

Presiden Joko Widodo Menerima Penghargaan dari International Rice Research Institute Kepada Pemerintah RI. (Foto: setkab.go.id)

Rimbanusa.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima langsung penghargaan dari International Rice Research Institute (IRRI) kepada Pemerintah Republik Indonesia. Menurut Jokowi, penghargaan ini diterima Indonesia karena mampu membuktikan ketahanan pangannya di sektor beras tanpa melakukan impor selama tiga tahun berturut-turut.

“Tahun 2019 kita bisa produksi beras 31,3 juta ton, 2020 juga sama, 2021 juga masih 31,3 juta ton, konsistensi ini dilihat oleh Food And Agriculture Organization (FAO) dan IRRI karena jumlah itu jumlah riil,” kata Jokowi di Istana Negara Jakarta, Minggu (14/8).

Kepala negara lantas memamerkan, capaiannya selama tujuh tahun dalam membangun infrastruktur penunjang pertanian di Indonesia. Menurut Jokowi, pertanian adalah satu infrastruktur yang dibangunnya sejak 2015 dengan menghadirkan sejumlah embung dan bendungan.

“Kita telah membangun banyak bendungan, embung, jaringan irigasi, seingat saya sampai hari ini sudah diresmikan 29 bendungan besar dan tahun ini akan selesai lagi total 38 bendungan dan sampai 2024 akan kita selesaikan 61 bendungan plus 4.500 embung dan 1,1 juta jaringan irigasi,” ungkap Jokowi.

“Inilah mengapa pada hari ini diberikan kepada kita sertifikat Indonesia memiliki ketahanan pangan baik dan sudah swasembada pangan,” sambungnya.

Mantan Wali Kota Solo ini mengamini, capaian dan kesuksesan Indonesia dalam hal beras juga berkat kerja keras petani yang menggarap sawah secara langsung. Selain itu, peran kepala daerah dan kementerian terkait juga memiliki andil sukseskan Indonesia dalam hal ini.

“Saya ingin mencapkan terimakasih utamanya pelaku real yang bekerja di sawah atas kerja kerasnya. Juga para bupati, gubernur, Kementerian Pertanian, semua kerja sama dengan universitas dan perguruan tinggi. Kita harus terus mendorong agar kita tidak hanya memproduksi yang bisa kita konsumsi, tapi apabila produksi meningkat kita harus masuk ke pasar ekspor,” pungkas Jokowi. (Sumber: jawapos.com/Muhammad Ridwan)

Editor: Ahmad Fuad Ghazali.