BONTANG – Pembangunan jalan tol Samarinda–Bontang diyakini akan menjadi katalis penting dalam memperkuat daya saing Kawasan Industri Bontang Lestari (Bonles). Infrastruktur strategis tersebut diperkirakan menjadi jalur distribusi utama yang mempercepat arus investasi menuju Kota Bontang.
Keyakinan ini disampaikan Analis Kebijakan Ahli Madya Bidang Penanaman Modal DPMPTSP Kota Bontang, Karel. Ia menilai keberadaan tol akan memangkas waktu tempuh, memperlancar mobilitas barang, dan menurunkan biaya logistik—faktor krusial yang selama ini menjadi pertimbangan utama pelaku industri.
“Konektivitas darat adalah komponen penting untuk meningkatkan minat investor lintas sektor,” tegasnya.
Menurut Karel, tol Samarinda–Bontang akan berperan sebagai penghubung strategis antara kawasan industri dengan pusat aktivitas ekonomi seperti Samboja, Balikpapan, dan Ibu Kota Nusantara (IKN). Hal ini berpotensi menempatkan Bonles sebagai simpul logistik vital di wilayah Kalimantan Timur.
“Kita tentu menunggu proyek tol Samarinda–Bontang segera tuntas, karena infrastrukturnya akan menjadi urat nadi logistik industri Bontang Lestari,” jelasnya.
Dengan akses transportasi darat yang semakin efisien, proses distribusi bahan baku dan produk jadi akan berlangsung lebih cepat dan hemat biaya. Efeknya, beban operasional industri menurun dan daya saing kawasan meningkat secara signifikan.
Lebih jauh, peningkatan efektivitas distribusi dinilai akan menciptakan efek domino pada sektor penanaman modal. Semakin efisien rantai logistik, semakin besar peluang bagi investor baru untuk masuk ke Bonles—kawasan industri yang kini diproyeksikan menjadi pusat industri terpadu seluas 1.102,94 hektare.
“Pemerintah daerah terus mendorong percepatan realisasi proyek ini karena dampaknya sangat besar bagi penguatan ekosistem ekonomi Bontang ke depan,” tutup Karel. (Adv)




