Rimbanusa.id – Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TP-BIS) menjadi pendekatan unggulan dalam pelayanan perpustakaan yang bertekad meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat pengguna perpustakaan.
Program TP-BIS termasuk ke dalam program prioritas nasional yang diperlukan oleh seluruh perpustakaan, baik di tingkat provinsi maupun di kabupaten/kota.
Transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial bertujuan memperkuat peran perpustakaan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, yang pada gilirannya akan meningkatkan literasi masyarakat dan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan mereka.
Nikko Dwi Angga, Pustakawan Ahli Muda dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (DPK) Provinsi Kalimantan Timur, menjelaskan bahwa pelaksanaan program TP-BIS ini adalah bagian penting dari upaya untuk mewujudkan tujuan berbangsa dan bernegara, yakni mewujudkan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Program ini sesuai amanat tujuan berbangsa dan bernegara, yang tercantum dalam pembukaan UUD, tentang mewujudkan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa,” ungkap Nikko.
Baginya, perpustakaan bukan hanya tempat penyimpanan buku, melainkan harus menjadi motor perubahan dengan kehadirannya di tengah-tengah masyarakat.
Di Provinsi Kalimantan Timur, TP-BIS telah menjangkau 18 perpustakaan. Saat ini, Berau telah melaksanakan program TP-BIS secara mandiri.
“Meskipun TP-BIS telah mencapai 18 perpustakaan di Kaltim, masih banyak desa dan kelurahan yang belum terjangkau karena beberapa kendala,” jelas Nikko.
Untuk kedepannya, DPKD Kaltim berencana meluncurkan proyek TP-BIS dengan target 5 desa agar dapat diadopsi secara mandiri oleh kabupaten/kota. Diperlukan sinergi antara pemangku kepentingan di daerah untuk suksesnya program ini.
“Keterbatasan dana membatasi kami menjangkau setiap kelurahan & desa. Rencananya kami akan mengujicobakan program ini di 5 desa sebagai proyek autopilot. Namun, hal ini memerlukan kerjasama dari semua pihak. Semoga rencana ini dapat terealisasi,” ungkapnya. (adv/dpkkaltim)