Rimbanusa.id – Yurni Handayani merupakan salah satu peserta Pemuda Pelopor 2023. Kisah hidupnya penuh inspiratif.
Kehidupan Yurni Handayani tak seindah wajahnya. Ditentang dan difitnah, adalah bagian dari kehidupan perempuan satu ini. Masalahnya sederhana; hanya karena ia menggunakan hijab khimar. Kondisi ini tak hanya terjadi di lingkungan sekitar rumahnya.
Tetapi juga di lingkungan sekolahnya. Tak cukup sampai disitu. Yurni Handayani bahkan sempat dituding telah mempelajari aliran sesat.
Dulu, ketika mendirikan yayasan sekaligus rumah belajar bernama Cakrawala Kaki Langit, ia pun sempat ditentang. Terutama para orang tua dis ekitar kediamannya. Mereka menolak mengajak anaak-anaknya untuk belajar mengaji di rumah Yurni Handayani.
“Padahal saya tidak memungut biaya sepeserpun. Bahkan sempat ada pelarangan untuk mengkaji ilmu agama di sini dari orangtua anak didik,” kenangnya.
Yurni Handayani tidak patah semangat. Ia mengaku memiliki tekad yang kuat untuk merubah kondisi dilingkungannya tersebut. Apalagi, di sekitar rumahnya, kerap terjadi aktivitas perjudian sabung ayam.
Makanya, ia berinisiatif untuk mengajarkan anak-anak di sekitar rumahnya belajar mengaji dan memperdalam agama. “Harapan saya jika mereka dewasa tidak ikut dalam lingkaran perjudian itu, berakhlak mulia dan menjadi orang soleh,” tuturnya. “Alhamdulillah sekarang orang tua anak didik saya malah percaya sekali sama saya, dengan yang saya ajarkan kepada anak mereka,” timpalnya.
Yurni Handayani mengaku punya tekad untuk merubah lingkungan dan membuktikan kepada teman-teman sekolahnya bahwa yang dilakukannya adalah benar dan membanggakan. “Intinya dengan tekat yang kuat, komitmen yang bulat, dan yang paling penting konsistensi,” tegasnya.
Pada akhirnya, apa yang dilakukan Yurni Handayani mebuahkan hasil. Ia tak hanya mampu lolos seleksi pemilihan Pemuda Pelopor 2023 tingkat Kota Samarinda dibidang pendidikan. Tetapi juga tingkat Kalimantan Timur. “Saat ini sedang berlangsung pemeriksaan berkas,” akunya.
Ia menyatakan, pendekatan di Rumah Belajar Cakrawala Kaki Langit bukan hanya pendidikan formal, tapi juga agama, akhlak, dan adab terhadap orangtua. “Pesan kepada pemuda-pemudi di Kaltim, jika punya mimpi, maka bermimpilah setinggi-tingginya,” pesan Yurni Handayani. (adv/disporakaltim)