Rimbanusa.id – Samsung mencatatkan memperoleh pendapatan yang melonjak 50% dari tahun sebelumnya. Pendapatan raksasa teknologi Korea Selatan itu sebanyak 77,8 triliun won atau Rp 885,7 triliun.
Sementara itu laba perusahaan dilaporkan mencapai 14,1 triliun won atau Rp 160,4 triliun, dikutip dari CNN Internasional, Kamis (28/4/2022).
Capaian positif ini terkait dengan penjualan chip memori yang meroket 40% secara tahunan atau 20,1 triliun won (Rp 228,7 triliun). Sementara S22 Ultra juga disebut berperan penting pada pendapatan di divisi seluler perusahaan.
Namun rantai pasokan masih menjadi masalah untuk berusaha dan disebut akan bertahan cukup lama. Ini menyebabkan kekurangan pasokan komponen pada perangkat Samsung.
Tahun ini, Samsung akan berfokus pada upaya menopang stok chip dan sensor gambar.
Selain itu, perusahaan juga menilai melemahnya sentimen pada smartphone buatannya akibat beberapa alasan. Mulai dari konflik geopolitik berkepanjangan dan lockdown di beberapa wilayah.
Hal serupa juga sempat disinggung oleh perusahaan riset Canalys, di mana lingkungan bisnis yang tidak menentu pada Q1 memegang peranan pada melemahnya pasar smartphone global.
“Vendor menghadapi ketidakpastian besar karena perang Rusia-Ukraina, lockdown China akibat Covid-19, dan ancaman inflasi. Semua ini menambah permintaan musiman tradisional yang melambat,” jelas wakil presiden mobilitas perusahaan, Nicole Peng.
Dengan banyaknya masalah toh Samsung masih menguasai penjualan smartphone secara global pada kuartal pertama. Canalys melaporkan Samsung berhasil menumbangkan Apple dalam periode ini.
Sumber: CNBC Indonesia
Editor: Faizah