BONTANG – Upaya memperkuat sektor ekonomi lokal melalui kolaborasi lintas pelaku usaha kini memasuki babak baru. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bontang mulai menjalankan program SI KUMBANG atau Strategi Kemitraan antara Usaha Besar dengan Koperasi Merah Putih untuk Pengembangan UMKM.
Langkah ini digagas untuk mengoptimalkan kontribusi perusahaan besar dalam mendukung pertumbuhan UMKM melalui pola pembinaan yang terencana, sistematis, dan berkelanjutan.
Sebagai tahap awal pelaksanaan, DPMPTSP telah memfasilitasi penandatanganan komitmen bersama antara pemerintah dan tiga perusahaan besar di Bontang. Kesepakatan tersebut didorong menjadi contoh awal sebelum keterlibatan perusahaan lain diperluas.
Kepala DPMPTSP Bontang, Aspiannur, menjelaskan bahwa pemerintah mengambil peran sebagai penghubung sekaligus fasilitator untuk menyamakan kebutuhan industri besar dengan kapasitas pelaku UMKM.
“Pemerintah hadir untuk mempertemukan kebutuhan perusahaan dengan kemampuan UMKM lokal. Dengan diskusi terbuka, kedua pihak bisa melihat peluang kerja sama secara langsung,” ungkapnya.
Menurut Aspiannur, perusahaan yang dilibatkan merupakan pelaku usaha yang tercatat dalam sistem OSS, sesuai dengan ketentuan Peraturan BKPM Nomor 5 Tahun 2021 dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal.
Saat ini tercatat 146 perusahaan berada dalam pengawasan perizinan di Kota Bontang. Namun untuk implementasi tahap pertama, baru tiga perusahaan yang menyatakan kesediaan terlibat dalam program SI KUMBANG.
“Memang baru tiga perusahaan yang komit, dan ini masih langkah pembuka sebelum program dijalankan lebih luas,” ujarnya.
Monitoring pelaksanaan kemitraan akan dilakukan secara berkala melalui sistem OSS, termasuk pemeriksaan laporan kegiatan usaha. DPMPTSP menegaskan bahwa keterlibatan perusahaan dalam SI KUMBANG bukan hanya pemenuhan kewajiban administratif, tetapi menjadi wujud kontribusi nyata untuk pemberdayaan UMKM.
Melalui program ini, pemerintah optimistis simbiosis usaha besar dan UMKM akan menciptakan dampak ekonomi berantai—mulai dari pembinaan kapasitas usaha hingga perluasan peluang pasar bagi pelaku usaha lokal. (Adv)





