Berikut Harapan Pelatih Nova Widianto Kepada Praveen/Melati

Rimbanusa.id – Maret 2021, pasangan ganda campuran nomor lima dunia asal Indonesia Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti resmi menjalani karier baru sebagai pemain profesional.

Praveen/Melati bakal melakukan debut dengan status sebagai ganda campuran non-pelatnas pada ajang German Open 2022. Turnamen berlabel Super 300 tersebut akan berlangsung di “Kota Sungai”, Muelheim, pada 8-13 Maret.

Setelah itu, Praveen/Melati akan terbang ke Birmingham, untuk berlaga pada ajang All England 2022. Ajang bulu tangkis tertua di dunia tersebut rencananya bergulir pada 16 sampai 20 Maret.

Pelatih ganda campuran Indonesia Nova Widianto mengatakan, meskipun Praveen/Melati sudah tidak di pelatnas, dia masih berkomunikasi dengan baik dengan mereka. Nova juga mengakui bahwa Praveen/Melati masih merupakan ganda campuran terbaik di Indonesia saat ini.

Nova berharap bahwa kebijakan mendegradasi Praveen/Melati tidak sampai melemahkan mental mereka. Justru sebaliknya, Nova ingin keputusan itu bisa berdampak baik untuk Praveen/Melati.

Apalagi, tambah Nova, PB Djarum sudah berkomitmen untuk membantu Praveen/Melati mencapai prestasi terbaik. Selain menyediakan tempat latihan, program latihan, pelatih berkualitas, bahkan pelatih fisik khusus, PB Djarum juga bersedia membiayai perjalanan Praveen/Melati ke turnamen-turnamen besar dunia.

Dalam konferensi pers virtual pada 28 Januari lalu, Nova mengatakan ada empat hal yang membuat PP PBSI memutuskan mencoret ganda campuran nomor lima dunia tersebut.

Pertama adalah prestasi dalam satu sampai dua tahun belakangan. Kedua, faktor usia. Ketiga, Praveen/Melati dinilai sudah lama berada di pelatnas. Sedangkan yang terakhir adalah soal karakter.

Sepanjang 2021, Praveen/Melati memang tampil buruk. Mereka gagal meraih gelar di BWF World Tour. Lalu gagal mendulang medali Olimpiade Tokyo 2020. Dan terakhir, sudah tumbang pada babak pertama serta kedua Indonesia Masters dan Indonesia Open.

Praveen/Melati juga tak mampu lolos dari fase grup BWF World Tour Finals 2021. Tiga turnamen penting penutup tahun 2021 tersebut berlangsung di Nusa Dua, Bali.

Lalu apa yang dimaksud Nova dengan pertimbangan karakter dalam keputusan pencoretan Praveen/Melati?

“Kalau saya sih menggarisbawahi penampilan mereka di lapangan. Mereka sering mood-moodan mainnya,” kata Nova kepada JawaPos.com.

“Terakhir waktu di Bali itu. Mereka tidak ada fighting spirit-nya. Jadi, keputusan degradasi ini tidak ditentukan oleh satu pihak saja. Jadi, bukan saya doang, Mas.”

“Saya bisa saja mengungkapkan banyak alasan mengapa Praveen/Melati harus bertahan (di pelatnas). Tetapi keputusan ini ditentukan secara kolektif, lewat rapat-rapat, dan semua yang mengikuti rapat itu akhirnya menyetujui. Cuma itu saja. Sebetulnya, kalau soal mempertahankan, pelatih juga sudah berusaha mempertahankan,” tambah Nova.

Nova mengatakan bahwa berkali-kali kali Praveen/Melati menunjukkan rendahnya fighting spirit, inkonsistensi penampilan, dan kelemahan mental dalam pertandingan.

“Karena tidak sekali-dua kali, maka muncul pertimbangan (untuk mencoret dari pelatnas, Red). Ini sudah dibicarakan dengan pengurus dan binpres (bidang pembinaan dan prestasi PP PBSI). Jadi, akhirnya semua sepakat mereka didegradasi,” ucap Nova.

 

Penulis : Jawa Pos

Editor : Faizah