BONTANG – Pemerintah Kota Bontang melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) mempercepat langkah transformasi ekonomi daerah dengan mendorong pengembangan kawasan industri di Bontang Lestari. Kawasan ini digadang menjadi motor pertumbuhan baru setelah sekian lama ekonomi Bontang bergantung pada sektor energi.
Luas lahan 1.102,94 hektare tersebut kini telah dipetakan ke dalam enam kluster strategis. Langkah ini menjadi tonggak penting untuk mengarahkan investasi secara lebih fokus sekaligus memanfaatkan karakteristik lahan yang beragam—mulai dari wilayah bakau, semak hingga area kering.
Dengan pemetaan tersebut, Bontang Lestari diproyeksikan tumbuh sebagai kawasan industri multisegmen yang tetap memperhatikan prinsip ramah lingkungan.
Analis Kebijakan Ahli Madya Bidang Penanaman Modal DPMPTSP Bontang, Karel, menyampaikan bahwa klusterisasi menjadi fondasi pengembangan jangka panjang kawasan industri tersebut.
“Pembentukan kluster ini kami desain sebagai episentrum ekonomi baru. Investor bisa masuk dengan tetap selaras terhadap komitmen lingkungan,” jelasnya, Senin (17/11/2025).
Enam kluster yang tengah disiapkan akan diarahkan untuk berbagai kegiatan, mulai dari industri manufaktur, logistik, hasil laut, energi, hingga pengembangan turunan kimia. Melalui konsep berbeda setiap kluster, pelaku industri dapat memilih zona sesuai karakter usaha dan kebutuhan fasilitas penunjang.
Lebih jauh, Karel menegaskan bahwa beragamnya potensi industri yang dapat dikembangkan memperlihatkan bahwa arah ekonomi Bontang tidak lagi hanya bertumpu pada minyak dan gas. Kota ini memiliki peluang besar untuk memaksimalkan pengolahan sumber daya lokal—mulai dari rumput laut, produk kelautan, kosmetik dan farmasi, hingga pengolahan limbah dan produksi turunan kimia seperti biodiesel dan gliserin.
“Ini membuktikan bahwa ekonomi Bontang punya masa depan lebih luas dari sekadar sektor energi. Industri manufaktur dan pengolahan lokal punya ruang pertumbuhan yang besar,” ujarnya. (Adv)




