Cara Tepat Simpan Daging Kurban

ilustrasi daging qurban. (sumber: pexels.com)

Rimbanusa.id – Anda bisa mengolah daging hasil kurban dengan cara yang tepat untuk mencegah berbagai patogen yang ada di dalam daging.

Direktur Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Nuryani Zainuddin berbagi cara mengolah dan menyimpan daging kurban yang tepat di tengah wabah PMK (Penyakit Mulut dan Kuku).

Pertama-tama, masyarakat dianjurkan untuk memastikan daging yang hendak dibeli berasal dari rumah potong hewan (RPH) yang tersertifikasi dan proses pemotongannya diawasi oleh dokter hewan.

Jika akan langsung dimasak, sesampainya di rumah daging jangan dulu dicuci, melainkan direndam dalam air mendidih pada suhu 70 derajat Celcius minimal selama 30 menit.

“Jadi begitu terima daging, panaskan air hingga mendidih, kemudian kita rebus daging ini minimal 30 menit pada air mendidih,” ujar Nuryani dalam webinar Mewaspadai Penyakit Mulut dan Kuku pada Hewan Ternak Terhadap Kesehatan Manusia, Minggu (26/6).

Jika daging tersebut tidak langsung dimasak, maka cara mengolah dan menyimpan daging kurban pun akan berbeda. Anda bisa menyimpan daging di dalam chiller selama 24 jam. Lalu, daging dapat dipindahkan ke freezer untuk disimpan lebih lama. “Kenapa harus disimpan dalam chiller dulu? Karena ini yang disebut sebagai pelayuan. Dengan proses pelayuan, penyimpanan daging di dalam chiller ini 24 jam, maka virus PMK akan mati,” ucap Nuryani.

Selain itu, bekas kemasan daging juga tak boleh langsung dibuang. Kemasan harus direndam terlebih dahulu dengan deterjen atau pemutih pakaian untuk mencegah virus masuk ke dalam lingkungan.

Catatan lain, jika Anda mendapatkan daging dari hewan yang terpapar PMK, maka hilangkan sisa-sisa cairan dan tulang yang melekat pada daging.

Pasalnya, PMK dapat menular lewat kelenjar dan tulang hewan. “Potensi sumber virus yang banyak pada ternak yang tertular PMK itu di glandula, di kelenjar-kelenjar limfoglandula atau di tulang.

Maka pada saat kita melakukan kurban dan ternyata terinfeksi PMK, maka dilakukan deblending dan deboning,” katanya.

Kemudian, bagian-bagian yang melekat pada kelenjar dan tulang sebaiknya direbus, tidak dicuci. Selanjutnya, kulit hewan ternak juga harus dikemas dalam wadah yang kedap air dan dipastikan diambil oleh pengepul yang memiliki fasilitas penggaraman kulit untuk memastikan virus PMK benar-benar sirna.

Demikian cara mengolah dan menyimpan daging kurban di tengah wabah PMK yang bisa Anda lakukan agar terhindar dari patogen berbahaya. (Sumber: cnnindonesia.com)

Editor : Fatimah M.