Resmi, Indonesia Miliki Smelter Titanium Pertama

Rimbanusa.id – Smelter titanium pertama di Indonesia akan dibangun oleh PT Bersahaja Berkat Sahabat Jaya di daerah Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung.

Kapasitas produksi smelter tersebut hingga 100 metrik ton per hari. Pembangunan proyek tersebut hingga saat ini telah mencapai 75 persen dan nilai investasi yang diperoleh mencapai Rp 1,3 triliun.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengatakan, dengan dibangunnya smelter tersebut, Indonesia dapat meningkatkan nilai tambah dalam industri ini.

“Adanya smelter titanium dengan bahan baku Ilmenite ini tentunya akan dapat meningkatkan nilai tambah dari bijih mineral dan menciptakan lapangan kerja di sektor industri hilirisasi, terutama sektor industri yang memanfaatkan titanum seperti industri alat-alat kesehatan, pesawat terbang, pesawat luar angkasa, dan peralatan militer,” kata Agus dalam rilis resmi, dikutip Sabtu (9/12).

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendukung upaya pengembangan industri smelter titanium lantaran sesuai dengan kebijakan hilirisasi.

Agus menyampaikan pemerintah secara akif memacu hilirisasi industri dalam rangka peningkatan nilai tambah bahan baku meniral di dalam negeri. Ia memberikan apresiasi kepada PT Bersahaja Berkat Sahabat Jaya yang telah merealisasikan investasinya untuk pembangunan industru pengolahan atau pemurnian (smelter) ilmenite menjadi produk titanium slag.

Ilminite merupakan salah satu sumber unsur titanium (Ti) yang dibutuhkan untuk membuat berbagai paduan peforma tinggi. Ilminite terbentuk sebagai mineral utama dalam batuan beku mafik, terkonsentrasi dalam suatu lapisan dan ditemukan sebagai limbah dari pertambangan timah atau pertambangan pasir zirconium.

Menperin menjelaskan dengan dibangunnya smelter titanium pertama di Indonesia ini juga akan mengurangi ketergantungan pada impor dan meningkatkan nilai tambah dalam rantai pasok industri.

Sebagian besar Ilminite yang ditambang di seluruh dunia digunakan untuk menghasilkan titanium dioksida (TiO2), pigmen, kapur putih, dan polishing abrasif.

Kemenperin mencatat industri logam dasar merupakan salah satu sektor unggulan penggerak utama pertumbuhan industri pengolahan nasional, dengan capaian kontribusi sebesar 10,86 persen yoy pada triwulan III tahun 2023.

“Kabar baik dari sektor industri ini, juga turut andil karena adanya pembangunan industri smelter seiring program hilirisasi yang diharapkan dapat memberikan penyediaan bahan baku yang beragam serta dalam jumlah yang cukup. Sehingga dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan sektor industri lainnya,” pungkasnya.

Menperin menyatakan bangga terhadap peresmian smelter titanium ini. Pertama, merupakan smelter titanium pertama di Indonesia. Kedua, pendirian smelter PT. Bersahaja Berkat Sahabat Jaya diinisiasi oleh anak muda.

Ketiga, investasi smelter ini 100% merupakan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Keempat, terdapat rencana pengembangan hilirisasi produk turunan lainnya. Yang kelima, perusahaan ini dipimpin oleh putra daerah.

Direktur Utama PT Bersahaja Berkat Sahabat Jaya Arbi Leo mengatakan, peresmian smelter ini diharapkan dapat membantu kemajuan dan perkembangan Indonesia menuju kemandirian industri.

“Kami mengharapkan smelter ini sebagai langkah maju dalam meningkatkan sektor industri dan kemandirian negara dalam memproduksi titanium. Karenanya, dukungan terhadap PT Bersahaja dapat ikut memajukan daerah dan juga Indonesia,” ucap Leo.(sumber: kumparanBisnis/Angga Sukmawijaya)

Editor: Bintang