Diduga Terlibat Aktifitas Politik di Sekretariat, Kader HMI Bontang Dipanggil untuk Klarifikasi

Tangkapan layar kader HMI Bontang saat pengemasan sembako di sekretariat HMI Bontang

Rimbanusa.id – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Bontang, Cabang Sangatta kini tengah didera isu tak sedap.

Pasalnya, beberapa hari yang lalu tepatnya 29 April 2022, beredar cuplikan video yang memperlihatkan salah satu oknum kader yang diduga melakukan aktifitas politik di sekertariat HMI Komisariat Bontang, jalan DI Pandjaitan, Kelurahan Bontang Baru, Bontang Utara.

Aktifitas politik yang dimaksud yakni mengemas bantuan paket sembako dari Ganjar Milenial Center (GMC). GMC sendiri merupakan kumpulan para pemuda yang mendeklarasikan dukungan terhadap Ganjar Pranowo, untuk maju sebagai calon presiden 2024.

Menanggapi hal tersebut, Ketua HMI Cabang Sangatta Ashan Putra Pradana mengatakan, pihaknya akan segera oknum yang diketahui bernama Zadly Jaya tersebut.

Pemanggilan tersebut, bertujuan untuk mengklarifikasi kebenaran video yang menyangkut Zadly Jaya.

“Secepatnya akan saya panggil. Kan dia masuk pengurus Cabang bidang PPPA juga, jadi harus dimintai klarifikasi soal kebenaran vidoe yang beredar tersebut,” ujar Ashan Putra Pradana, saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu.

Pun jika video tersebut terbukti benar dan melanggar AD/ART HMI, pihaknya akan memberikan sanksi sesuai konstitusi organisasi.

“Kalau memang terbukti bersalah, tentu akan diberikan sanksi sesuai mekanisme yang dijalankan di organisasi,” ujarnya.

Diapun berpesan agar para kader HMI Cabang Sangatta, agar sebisa mungkin menghindari kegiatan yang berorientasi ke arah politik. Sesuai dengan AD/ART pasal 5 yang berbunyi HMI bersifat independen.

“Kita semua punya orientasi politik, tapi jangan pernah libatkan status, anggota, ataupun sekertariat HMI. Sesuai AD/ART hal itu memang dilarang,” pungkasnya.

Sementara itu, Zadly Jaya mengakui kebenaran video tersebut. Termasuk kegiatan dan aktifitas pengamasan sembako dari GMC.

Namun dia menegaskan bahwa kegiatan tersebut bukanlah hal yang disengaja.

Dia menceritakan pada malam itu, dirinya baru saja melakukan perjalanan dari Sulawesi ke Bontang. Setelah sampai di Bontang, dirinya menghubungi salah satu anggota GMC yang diketahui juga merupakan kader HMI untuk bertanya soal pengemasan sembako.

Setelah mendapatkan informasi pengemasan sembako tersebut dilakukan di Sekerrariat HMI Komisariat Bontang, dirinya sempat mengusulkan untuk pindah ke lokasi lain.

Namun, paket sembako yang sudah dibuka dan kondisi gerimis pada malam itu tidak memungkinkan untuk pindah ke lain tempat.

“Saya akui soal kebenaran video itu, tapi kami dari GMC terpaksa melakukan pengemasan tersebut karena kondisi yang tidak memungkin untuk pindah,” ujar Zadly saat dikonfirmasi.

Mengenai video yang beredar, dia mengatakan dokumentasi kegiatan tersebut memang wajib dilakukan. Karena, sembako yang akan dibagikan tersebut bukan berasal dari kantong pribadi.

“Saya akui hal itu suatu kesalahan yang dilakukan oleh anggota GMC Bontang. Namun sebagai koordinator saya siap bertanggung jawab dan meminta maaf. Selain itu, saya maupun kader HMI yang lain tidak ada niatan untuk mencampurbaurkan GMC dan HMI. Tapi karena kondisi yang tidak memungkin, makanya kami lakukan pengemasan sembako itu di Sekertariat HMI ,” pungkasnya. (Sumber: paradase.id/M Safril)

Editor: Ahmad Fuad Ghazali