Diprediksi Defisit Tahun Ini, Harga Tembaga Naik

Rimbanusa.id – Komisi Tembaga Cile (Cochilco) memprediksi pasar tembaga dunia pada tahun 2022 akan defisit sebesar 104.000 ton. Sementara pada tahun 2023, pasar tembaga akan pulih dan mengalami surplus pasokan sebesar 329.000 ton.

Pada Senin (18/4/2022) pukul 11.30 WIB harga tembaga tercatat US$ 10.332/ton, naik 0,32% dibandingkan dengan harga penutupan kemarin.

Koordinator pasar pertambangan Cochilco Victor Garay menyebutkan ada beberapa faktor penyebab pasar tembaga dunia defisit. Antara lain beberapa proyek investasi yang tertunda, operasional yang terganggu, dan masalah air serta kadar bijih yang rendah.

Sementara itu, Goldman Sachs menganggap tembaga bisa “berjalan menuju kehabisan persediaan tembaga”. Bank investasi tersebut memperkirakan pasokan tembaga olahan akan mengalami defisit sebesar 375.000 ton tahun ini, dua kali lipat dari perkiraan sebelumnya.

“Kami percaya investor tetap puas dengan risiko pasokan tembaga Rusia, karena mereka tidak segera atau setajam (naik) yang terlihat di pasar biji-bijian atau energi, atau bahkan aluminium,” tulis analis Goldman Sachs Nick Snowdon dalam sebuah laporan.

Ahli strategi komoditas ANZ mengatakan penyebaran Covid-19 (Coronavirus Disease 2019) di China memberikan dampak tidak signifikan terhadap permintaan tembaga. Namun, dengan pasokan yang ketat akan menguras persediaan dalam jangka menengah.

 

 

Sumber : CNBC Indonesia

Editor: Faizah