Rimbanusa.id – Salah satu hal yang membuat Manchester United tampil mengecewakan pada musim 2021-2022 adalah toksiknya ruang ganti mereka.
Erik ten Hag, yang akan menjadi pelatih Man United mulai musim 2022-2023, memiliki sejumlah tantangan di depannya.
Salah satu tantangannya adalah mengubah budaya ruang ganti Man United dari negatif ke positif.
Dilansir BolaSport.com dari Manchester Evening News, skuad Setan Merah telah digambarkan sebagai campuran beracun dari fitnah dan dengki.
Imbas dari campuran itu, Manchester United tampil mengecewakan di Liga Inggris 2021-2022 dengan mencatat poin terendah selama era Premier League.
Dalam laporan yang sama, perilaku intimidatif telah diarahkan kepada pelatih interim Man United, Ralf Rangnick, yang dijuluki ‘spesifik’ oleh salah satu pemain Man United.
Pelatih asal Jerman itu juga digambarkan sebagai sosok yang buruk oleh satu pemain terkait dengan keputusannya.
Sementara yang lain mengeluh tentang cara berbicara Rangnick kepada pemain The Red Devils yang dirasa seperti berbicara kepada anak kecil dan menyarankan untuk tidak memedulikan nasihatnya.
Tak sampai di situ saja toksiknya ruang ganti Man United.
Menyusul kekalahan 1-3 Setan Merah dari Arsenal pada pekan ke-34 Liga Inggris, mantan pemain Setan Merah, Paul Scholes, mengungkapkan bahwa dia telah berbicara dengan Jesse Lingard.
Dalam pembicaraan tersebut, Lingard mengkonfirmasi bahwa suasana di dalam ruang ganti Man United adalah bencana.
“Saya mengobrol singkat dengan Jesse (Lingard) tempo hari,” kata Paul Scholes, dinukil BolaSport.com dari Manchester Evening News.
“Dia mengatakan bahwa ruang ganti Man United penuh bencana,” tutur Scholes melanjutkan.
Di luar itu, dinukil BolaSport.com dari Daily Mail, ada yang menyebutkan bahwa Lingard dan Marcus Rashford tidak diberi instruksi ketika mereka dikirim sebagai pemain pengganti saat Man United kalah 1-4 dari Manchester City pada Maret 2022.
“Mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan,” ujar sumber anonim, dilansir BolaSport.com dari Daily Mail.
Sumber: Bolasport