Rimbanusa.id – Proyek ibu kota negara baru, Ibu Kota Nusantara (IKN) telah menerima nilai investasi sekitar Rp 40 triliun. Para investor ini masih didominasi oleh perusahaan swasta dalam negeri.
Hal tersebut sebagaimana disampaikan oleh Deputi Bidang Perencanaan dan Investasi Otorita IKN (OIKN) Agung Wicaksono usai Rapat Panja Perubahan RUU IKN di Kantor DPR RI, Jakarta, Senin (11/9).
“Kita tidak membedakan dalam dan luar negeri, tapi nyatanya memang betul para investor merah putih yang berkomitmen duluan,” ujar Agung.
Agung mengungkapkan bahwa OIKN telah menerima sebanyak 281 Letter if Intert (Lol) dari para calon investor.
Minat investasi tersebut juga muncul dari perusahaan luar negeri, yang didominasi oleh negara-negara ASEAN.
Agung merinci, investor dari Singapura ada sebanyak 27, Jepang sebanyak 25, Malaysia sebanyak 19, dan China sebanyak 17.
“Jadi menarik memang, Singapura Malaysia tetangga ya kan, Jepang China juga tetangga,” ucap Agung.
Adapun total investasi yang telah diterima OIKN sekitar Rp 40 triliun, baik dari investor luar maupun dalam negeri.
“Mungkin kita bisa bilang sekitar Rp 40 triliun,” jelas Agung.
Investasi tersebut akan diberikan untuk pembangunan berbagai infrastruktur, terutama kawasan terpadu atau mixed-use.
Kawasan ini mencakup tempat tinggal berbentuk rumah tapak maupun rumah susun (rusun), perkantoran, pusat perbelanjaan, hiburan, hingga hotel.
Pelaksanaan groundbreaking proyek investasi ini ada yang sudah dimulai pada September ini.
Hal ini disampaikan oleh Ketua OIKN Bambang Susantono terkait rencana groundbreaking proyek investor di IKN.
“Sektornya ada perhotelan, ada rumah sakit, ada kawasan perdagangan, seperti mal semacam itu. Jadi ada groundbreaking dari mereka yang sudah siap,” ucap Bambang. (Sumber: kompas.com/Aisyah Sekar Ayu Maharani)
Editor: Bintang