Kolaborasi Dosen-Mahasiswa STITEK Bontang Ciptakan Wastafel Cerdas Ramah Lingkungan

Wakil Ketua I STITEK Bontang Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Zaini, S.Pd.,M.Pd menjelaskan inovasi Wastafel Cerdas dan Ramah Lingkungan karya dosen dan mahasiswa, Jumat (24/9).

Rimbanusa.id – Satu lagi inovasi yang sukses dikembangkan civitas akademi Sekolah Tinggi Teknologi (STITEK) Bontang, yakni Wastafel Cerdas dan Ramah Lingkungan. Alat cuci tangan pintar ini dibuat kolaborasi antara dosen dan sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam unit STITEK Multi Engineering (SME).

Dosen Pembina SME, Akbar, yang juga memimpin project ini menyebutkan alat ini menerapkan sensor jarak yang secara otomatis akan mengalirkan air ketika ada orang yang berada di depan wastafel. Jarak yang diinginkan juga dapat diatur sesuai kebutuhan.

“Terkait desain ramah lingkungan, alat ini mengusung konsep hemat energi. Ketimbang menggunakan daya sebesar 220 volt seperti yang banyak ditemukan, kami menggunakan bank daya (power bank) sebagai sumber listriknya,” papar Akbar dalam soft launching Wastafel Cerdas di Kampus utama STITEK Bontang, Jumat (24/9/2021).

Bank daya ini mampu bertahan tiga hari lamanya dengan konsumsi daya yang efisien. Selain itu, alat ini juga tidak serta merta membuang air hasil cuci tangan melainkan tertampung dahulu di kontainer yang disematkan dalam wastafel.

“Jadi alat ini bisa digunakan di dalam gedung maupun ruangan,” sebut Akbar. Lama pengisian bank daya pun terbilang singkat yakni kurang lebih selama satu jam dan dapat digunakan kembali.

Ia menjelaskan, Wastafel Cerdas kali ini merupakan versi pertama dan telah dilakukan kajian untuk pengembangan ke depan. “Upgrade” pada bagian penampungan air hingga rangka dan body yang lebih ramping dimungkinkan saat pengembangannya.

Wakil Ketua I STITEK Bontang Zaini memberikan apresiasinya atas kolaborasi dosen-mahasiswa dalam inovasi tersebut. Ia menilai, project sederhana ini merupakan bagian dari upaya pencegahan penyebaran virus corona (covid-19).

“Inovasi ini didasarkan pada imbauan WHO (World Health Organization, red.) untuk beradaptasi selama pandemi Covid-19. Dengan mengurangi aktivitas sentuhan, wastafel ini mengurangi resiko penyebaran covid-19 karena dalam pengoperasiannya tak memerlukan sentuhan pengguna,” kata Zaini.

Lebih jauh, kata dia, ide awalnya juga berdasarkan pengamatan masalah di tengah masyarakat Kota Bontang. Misalnya kondisi alat serupa pada sektor pelayanan publik, pusat perbelanjaan dan sebagainya. Berkaca dari analisis tersebut, STITEK Bontang mencoba membuat alat yang memenuhi dua aspek; cerdas dan ramah lingkungan.

“Untuk saat ini kita implementasikan dahulu di lingkup kampus. Sementara itu, hasil dari monitoring dan evaluasi alat ini akan menjadi dasar penawaran kami kepada pemerintah maupun pihak swasta dan industri di Bontang agar dapat diseminasikan di tengah masyarakat,” jelas Zaini.

Pihaknya berharap, Wastafel Cerdas dan Ramah Lingkungan ini dapat diimplementasikan di tengah masyarakat Kota Bontang. Dengan harapan mengurangi penyebaran Covid-19 sekaligus menciptakan pola hidup sehat dan bersih.

“Semoga segenap civitas akademika STITEK Bontang juga termotivasi untuk menciptakan inovasi-inovasi lainnya sebagai wujud pengabdian terhadap pengetahuan dan masyarakat luas,” tutup Zaini. (*)

 

Penulis: M. Safril

Editor: Qadlie Fachruddin S

pola jam hoki mahjong black scatter surabaya raih 688 juta

gates of olympus 1000 meledak 912 juta pemain medan

scatter wild emas 7 kali beruntun pemain bali 555 juta

gold bonanza ngamuk 10 putaran semarang raup 701 juta

trik putaran ganjil mahjong black scatter yogyakarta 599 juta

pola gelap olympus 1000 kakek merah palembang 834 juta

25 spin gold bonanza scatter bombardir makassar 645 juta

mahjong black scatter mode sultan menang 750 juta malang

scatter emas turun terus bandung barat dapat 489 juta

gates of olympus 1000 petir merah strategi lampung 950 juta