Rimbanusa.id – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalimantan Timur (Kaltim) cukup serius memperiapkan kontingen Benua Etam menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) XXXI/2024 di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut). Teranyar, KONI Kaltim menggelar bimbingan teknis (bimtek) untuk meningkatkan kapasitas para pelatih di seluruh cabang olahraga (cabor) yang dipastikan lolos PON XXI/2024 mendatang.
Kegiatan bertajuk coaching clinic itu berlangsung Sabtu 11 November 2023 hingga Minggu 12 November 2023 lalu di Ruang Rapat, Lantai II KONI Kaltim, Jalan Kesuma Bangsa, Kota Samarinda, dan dibuka secara resmi oleh Rusdiansyah Aras, Ketua Umum KONI Kaltim. Sementara para peserta dalam pelatihan ini sebanyak 65 cabor yang tergabung dalam KONI Kaltim.
Dalam sambutannya, dia sempat membeberkan laporan capaian kontingen yang telah bertanding di ajang Babak Kualifikasi (BK) PON tahun ini. “Kaltim mencapai 4 besar dengan torehan 82 medali emas. Itu melampaui target kami di BK PON yang hanya 70 emas. Karena target utama kami prestasi sebagai daerah terbaik di luar Pulau Jawa,” katanya.
Rusdiansyah Aras juga menyampailan bahwa kegiatan ini merupakan evaluasi dari hasil tes fisik yang diselenggarakan sebelum BK PON. “Dari sana diketahui ternyata 35 persen kualitas fisik atlet kita memang masih di bawah target. Harapannya, bisa jadi evaluasi bersama untuk fokus pada pelatihan fisik,” ujarnya.
Bagi Rusdiansyah Aras, pelatihan pelatih ini menghadirkan pemateri berkompeten. Pertama dr Dikdik Zafar Sidik yang selama ini mendampingi Kaltim sebagai konsultan teknik. Dia akan memberikan paparan teknis soal tugas dan kewajiban seorang pelatih. “Kemudian Ego Arifin selaku Wakil Ketua I KONI Kaltim, yang membidangi Bidang Pembinaan Prestasi (Binpres). Lalu, dr Sadik yang mengulas seputar doping,” ulasnya.
Sementara itu, dr Didik Zafar Sidik menerangkan, pelatihan ini fokus pada peningkatan prestasi. Pelatih, baginya, adalah pilar penting dalam meningkatkan kualitas itu. “Dalam materi ini, akan ada penegasan agar pelatih dalam menjalankan tugasnya, harus berfalsafah. Yang ada sudah berjalan, tetapi harus ditentukan lagi kepada tugasnya untuk mengawal prestasi itu bisa terwujud,” tukasnya. (adv/disporakaltim)