Lock Down di China dan Rekor Buruk Tesla

Ilustrasi Tesla Roadster. (sumber: motor1.com)

Rimbanusa.id – Akibat penutupan pabrik di Shanghai selama hampir dua tahun akibat Covid-19, Perusahaan mobil listrik milik Elon Musk, Tesla, mencapai rekor penurunan penjualan.

Tesla mengumumkan telah mengirimkan 254.695 kendaraan selama kuartal kedua 2022. Jumlah tersebut turun sekitar 18 persen dari pengiriman di kuartal sebelumnya. Tesla mengatakan kendaraan Model 3 dan Model Y menghasilkan 238.533 dari penurunan tersebut.

Sedangkan 16.162 lainnya untuk kendaraan Model S dan Model X. Di sisi produksi, Tesla mengatakan memproduksi total 258.580 kendaraan.

China sangat penting bagi Tesla untuk naik status sebagai salah satu pembuat mobil paling penting di dunia. Namun, Shanghai Gigafactory Tesla telah terperangkap dalam siklus pembukaan dan penutupan akibat lockdown yang tak berujung dalam beberapa bulan terakhir karena kebijakan Covid-19.

Pada Maret, Tesla menutup pabriknya di Shanghai selama dua hari di tengah lonjakan kasus Covid-19 dan menutupnya sekali lagi pada April karena Shanghai masih bergulat dengan lockdown seluruh kota. Pabrik Tesla di Shanghai merupakan yang terbesar serta memproduksi Model 3 dan Model Y. Tesla baru-baru ini membuka pabrik Eropa pertamanya di Berlin, Jerman, dan mengadakan “rodeo dunia maya” untuk merayakan pembukaan pabrik Austin, Texas Gigafactory.

Kedua pabrik disebut dapat membantu mengimbangi masalah produksi yang disebabkan lockdown di Shanghai.

Elon Musk baru-baru ini menggambarkan kedua pabrik sebagai “tungku uang raksasa” yang “kehilangan miliaran dolar” karena kendala rantai pasokan terus membatasi rencana perusahaan. TechCrunch mengatakan penurunan tersebut adalah pertama kalinya dalam dua tahun pengiriman Tesla, yang menjual 310.048 pada periode pertama tahun ini, turun dari kuartal ke kuartal.

Untuk diketahui, pengiriman Tesla naik 26,5 persen dari kuartal kedua tahun lalu. Pengurangan kuartal-ke-kuartal itu sejalan dengan masalah rantai pasokan yang lebih luas di industri. Ini juga menggambarkan pentingnya pabrik Tesla di Shanghai bagi bisnisnya.

Perusahaan mengatakan pada Sabtu (2/7), mereka memproduksi 258.580 mobil listrik yang berarti pengurangan 15 persen dari kuartal sebelumnya ketika membuat 305.407 kendaraan.

Tesla mengatakan dalam rilisnya bahwa Juni 2022 adalah bulan produksi kendaraan tertinggi dalam sejarah Tesla. Terlepas dari tonggak sejarah itu, pembuat mobil listrik serta perusahaan lain di industri ini, telah berjuang untuk mengimbangi permintaan karena masalah rantai pasokan terus berlanjut. (Sumber: theverge.com/Andrew J. Hawkins)

Editor : Fatimah M.