LPG 3Kg Mengalami Kelangkaan di Bontang

Kelangkahan Stok LPG 3Kg (Foto: suryakepri.com)

Rimbanusa.id – Stok tabung gas LPG ukuran 3 kilogram di Bontang mengalami kelangkaan selama beberapa hari terakhir.

Hal ini dikeluhkan masyarakat. Akibat kelangkaan tersebut harga tabung gas melon sempat melambung tinggi. Susi, salah satu warga Lok Tuan mengatakan dirinya sempat kesulitan untuk mendapatkan tabung gas, apalagi saat menjelang lebaran.

“Ada yang jual tapi mahal, harganya sampai Rp 50 ribu yang biasanya cuma Rp 28 ribu,” ungkapnya kepada redaksi kitamudamedia.com, Kamis (5/5/2022).

Dikonfirmasi secara terpisah, salah satu pengecer tabung gas 3 kilogram mengatakan, sudah beberapa hari ini dirinya tidak berjualan LPG 3 kg dikarenakan stoknya kosong. Terakhir H-2 lebaran.

“Masih kosong ini, kayanya sih sore baru dapat jatah,” ujar pengecer tabung LPG 3 kg yang tak ingin disebutkan identitasnya.

Sementara itu, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Susanto August Satria mengungkapkan pasokan gas ke agen selama idul fitri dipastikan aman. Pasalnya jumlah distribusi gas ke seluruh agen di Kalimantan Timur, ditambah dari hari biasanya.

Untuk Bontang, suplai LPG 3 kg 3.920 tabung per hari. Namun, di awal ramadhan ditambah 1.680 tabung dan 2.240 tabung jelang idul fitri.

Adapun harga, sesuai dengan keputusan yang sudah ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK) Gubernur Kaltim Nomor 545/K.539/2019. Untuk LPG 3 kg di pangkalan resmi Bontang Rp 19.500.

“Sedangkan untuk warga ekonomi menengah keatas hanya diperbolehkan untuk penggunaan LPG Bright Gas 12 Kg dan 5.5 Kilogram. Pertamina sudah mengantisipasi lonjakan permintaan LPG 3 Kg dengan menambah pasokan,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menghimbau, apabila warga mendapati pangkalah resmi Pertamina menaikkan harga di atas HET, warga dipersilahkan untuk melapor. Laporan berupa fakta-fakta, pelaku, dan lokasi dapat disampaikan melalui call center resmi Pertamina 135.

“Kalau terbukti, maka Pertamina akan langsung memberikan sanksi dengan menyetop distribusi ke agen tersebut. Biasanya kelangkaan itu disebabkan oleh oknum yang melakukan penimbunan,” tandasnya. (Sumber: kitamudamedia.com/Lia Dewa)

Editor: Ahmad Fuad Ghazali