Maxim Perkuat Sistem dan Edukasi untuk Lindungi Driver dari Order Fiktif

BONTANG – Maraknya aksi penipuan bermodus order fiktif di Kota Bontang mendapat respons serius dari perusahaan transportasi daring, Maxim. Guna melindungi mitra pengemudi, Maxim menyatakan komitmennya untuk ikut dalam upaya hukum sekaligus meningkatkan edukasi dan sistem keamanan aplikasi.

Public Relations Specialist Maxim Indonesia, Arkam Suprapto, dalam pernyataan resminya pada Kamis (17/7/2025), menyebut bahwa perusahaan siap memberikan dukungan penuh bagi mitra yang menjadi korban penipuan. “Kami mendampingi mitra driver untuk mengambil langkah hukum, termasuk menyuplai data yang dibutuhkan aparat penegak hukum,” ujar Arkam.

Menurutnya, Maxim tidak tinggal diam dalam menghadapi modus penipuan ini. Salah satu langkah utama yang dilakukan ialah menyebarluaskan edukasi tentang bahaya order fiktif kepada seluruh mitra pengemudi, baik yang baru bergabung maupun yang sudah lama terdaftar.

Edukasi tersebut dapat diakses langsung melalui aplikasi Taxsee Driver dengan mengunjungi menu: Obrolan » Pengumuman » Maxim Indonesia » Peringatan Penipuan. Di dalamnya terdapat panduan mendeteksi order mencurigakan, serta imbauan penting agar driver tidak membagikan data pribadi atau melakukan top up ke akun mencurigakan.

Selain pendekatan digital, Maxim juga aktif menyelenggarakan workshop daring maupun luring bersama komunitas pengemudi. Kegiatan ini bertujuan untuk berbagi pengalaman, memperkuat solidaritas, dan meningkatkan kewaspadaan di lapangan.

Dari sisi teknologi, perusahaan juga telah memperkuat sistem keamanan melalui algoritma khusus yang dapat mendeteksi pola order fiktif. Akun yang teridentifikasi melakukan pemesanan palsu akan langsung diblokir secara otomatis.

“Pengemudi juga bisa langsung melaporkan order mencurigakan lewat aplikasi. Laporan tersebut akan ditinjau oleh sistem dan ditindaklanjuti oleh tim dukungan kami,” jelas Arkam.

Ia juga mengingatkan agar semua bentuk pembayaran dilakukan hanya melalui sistem resmi aplikasi. Hal ini penting guna menghindari praktik penipuan yang kerap terjadi lewat transaksi di luar sistem.

“Keselamatan dan kesejahteraan mitra driver adalah prioritas kami. Kami terus mengembangkan perlindungan melalui teknologi serta edukasi yang berkelanjutan,” pungkasnya. (*)