Rimbanusa.id – Ketua Umum Pengprov FPTI Kaltim, Misbachul Choir mengatakan pada perhelatan PON di Papua tahun 2021 lalu atlet panjat tebing Kaltim hanya berhasil meraih satu perak saja. “Karena kondisi pandemi saat itu, membuat persiapan atlet-atlet kita kurang maksimal, padahal jika bisa meraih emas maka kita bisa mempertahankan tradisi emas,” urainya.
Dengan modal itu, FPTI melakukan persiapan yang lebih matang menjelang PON 2024. Ia mengaku usai seleksi ini FPTI akan langsung menggelar TC yang masih tentatif. “Rencananya kalau tidak di Kabupaten Kutai Timur (Kutim), atau di Kota Balikpapan. Keduanya kita pilih karena fasilitasnya untuk venue-nya ini yang paling lengkap,” jelasnya.
Setidaknya ada sebanyak 19 atlet putra dan 13 atlet putri yang bersaing untuk memenuhi slot yang ada di masing-masing kategori pada Selekprov ini.
Ia berharap akan lahir dan mendapatkan atlet yang benar-benar siap dan terpilih untuk melaju ke Pra PON semi memenuhi ambisinya nya kembali meneruskan kejayaan panjat tebing Kaltim di kelas nasional. “FPTI Kaltim tentu berharap atlet-atlet yang berhasil bisa memberikan yang terbaik, sehingga pada Pra PON nanti semua kelas bisa lolos,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua IV Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kaltim, Firmanuddin Djafar kembali menegaskan komitmen dari KONI Kaltim yang memberikan persyaratan kelolosan PON berasal dari zona medali. “Saya berharap semua cabang olahraga (cabor) harus bekerja keras untuk bisa memenuhi persyaratan yang kami berikan,” terangnya.
Ia juga menegaskan bahwa seleksi menjadi bagian dari kerja-kerja prestasi. Prestasi panjat tebing memang terbilang naik turun. (adv/disporakaltim)