Penjualan Listrik PLN Naik 5,78% di Tahun 2021

Rimbanusa.id – Direktur Energi Primer PLN Hartanto Wibowo menyampaikan tren konsumsi listrik nasional saat ini telah menunjukkan capaian yang positif. Setelah pada tahun 2020 lalu penjualan listrik perusahaan setrum pelat merah ini tertekan akibat pandemi Covid-19.

PLN mencatat penjualan listrik nasional sepanjang 2021 mencapai 255,1 terawatt jam (TWh). Realisasi tersebut naik 5,78% dibandingkan tahun sebelumnya yang turun -0,79% sebesar 241,1 TWh.

“Alhamdulillah membaik di 2021, pertumbuhan kembali positif 5,78%, penjualan 255,1 TWh dari tahun 2020 241,1 TWh,” kata dia dalam webinar Indonesia Energy Outlook 2022, Kamis (17/2).

Hartanto pun optimistis pada tahun 2022 tren positif konsumsi listrik akan terus berlanjut. Hal tersebut tercermin dari penjualan listrik pada Januari 2022 yang tercatat telah mencapai 22,2 TWh.

“Oktober 2021, 22,6 TWh ini penjualan tertinggi di lima tahun terakhir dan di Januari 2022 tren berlanjut, penjualan 22,2 TWh,” katanya. Sebelumnya, PLN memprediksi konsumsi listrik nasional pada 2022 tumbuh minimal 10 TWh menjadi 263 TWh atau 3,95% dari proyeksi tahun ini sebesar 253 TWh, dengan catatan kasus penularan pandemi Covid-19 dapat ditekan.

PLN juga mendorong penerapan gaya hidup dengan menggunakan peralatan berbasis listrik dalam kehidupan sehari-hari atau electrifying lifestyle, seperti mendorong ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai dan penggunaan kompor induksi.

Penulis: Katadata
Editor: Faizah

pola jam hoki mahjong black scatter surabaya raih 688 juta

gates of olympus 1000 meledak 912 juta pemain medan

scatter wild emas 7 kali beruntun pemain bali 555 juta

gold bonanza ngamuk 10 putaran semarang raup 701 juta

trik putaran ganjil mahjong black scatter yogyakarta 599 juta

pola gelap olympus 1000 kakek merah palembang 834 juta

25 spin gold bonanza scatter bombardir makassar 645 juta

mahjong black scatter mode sultan menang 750 juta malang

scatter emas turun terus bandung barat dapat 489 juta

gates of olympus 1000 petir merah strategi lampung 950 juta