Rimbanusa.id – Pemerintah telah menyiapkan rusun untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) yang akan dipindah tugaskan ke Ibu Kota Negara (IKN) yang berjumlah 16.000 orang pada tahun 2024 mendatang.
Namun, anggaran untuk membangun hunian bagi pegawai ASN di IKN saat ini masih kurang. Sehingga ada kemungkinan para abdi negara harus berbagi kamar.
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto, mengungkapkan bakal ada 47 tower yang muat diisi oleh 16.000 ASN. Satu tower terdiri dari 12 lantai, di setiap lantai terdiri dari lima unit apartemen. Dua lantai akan digunakan untuk fasilitas sosial dan fasilitas umum, sehingga menyisakan 10 lantai untuk hunian.
Iwan menilai kebutuhan itu sekaligus bisa menjadi peluang investasi di sektor perumahan. Setiap unitnya akan memiliki sekitar 3 kamar, sehingga jika ditotal satu tower terdiri dari 150 unit pada setiap tower dikali 47 akan cukup untuk dihuni oleh 7500-8000 unit untuk diinvestasikan.
“8000 itu sistemnya sharing dulu, 3 orang dalam 1 unit. Sementara 1 unit ada 3 kamar. Kalau masing-masing satu (satu orang satu unit), sekitar 2500-an (penghuni),” terang Iwan dalam konferensi Pers Hari Perumahan Nasional, Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Jumat (25/8).
Walau demikian, Iwan mengatakan tidak menutup kemungkinan nantinya ada 1 kamar dihuni hingga dua orang. Sehingga, 47 tower secara total bisa dihuni hingga 16.000 orang.
“Kali enam (satu unit) berarti. Itu bisa 16.000. Opsi terjeleknya itu, 1 unit isi enam orang. Tapi memang berkaitan dengan privasi,” ujarnya.
Kementerian PUPR menargetkan 47 tower rumah dinas ASN di IKN mulai dibangun September 2023 dan ditargetkan akan rampun pada akhir 2024. Sementara itu, 12 tower akan dikebut pengerjaannya untuk bisa tampung lebih awal dalam menyonsong rencana pelaksanaan Upacara 17 Agustus 2024 di IKN.
“Secara fisik saya mengharapkan paling cepat pertengahan September sudah mulai groundbreaking. Sudah mulai bekerja karena akhir 2024 sudah harus selesai. Milestone tahap awal, Juli sudah ada minimal 12 tower, fully furnish, dan siap huni”, kata Iwan.
Iwan mengatakan sumber proyek pembangunan 47 tower tersebut berasal dari APBN dengan alokasi sebesar Rp 9,4 triliun.
“Kalau investasinya kurang lebih untuk 8.000-an lagi. Yang ini (47 tower) sudah pemerintah. Minimal 8.000 unit rumah yang harus diinvestasikan,” terang Iwan.
Para ASN tersebut diproyeksikan akan berkarir dan tinggal dalam jangka waktu yang lama di IKN. Iwan menuturkan, tidak menutup kemungkinan ASN-ASN yang dipindahkan ke IKN tidak tinggal di rumah dinas tapi bisa memiliki rumah sendiri. Untuk itu Kementerian PUPR mendorong dari sisi suplai perumahan di IKN dengan melibatkan investor.
“Agar investor bisa segera membangun, atau KPBU bisa menambah untuk pembangunan rumah dinas. Tapi selanjutnya rumah milik ini terus kita dorong pembangunan di sana,” imbuhnya. (Sumber: detikFinance/Shafira Cendra Arini)
Editor: Bintang