Rimbanusa.id – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kalimantan Timur menghadapi kesulitan dalam upaya penyelamatan naskah kuno yang berasal dari empat kerajaan di Kaltim.
Endang Effendi, Kabid Deposit, Pelestarian, Pengembangan Koleksi, dan Pengolahan bahan Perpustakaan DPK Kaltim, mengakui bahwa mereka mengalami kendala dalam menggali dan mengarsipkan naskah kuno.
“Kami memiliki keterbatasan anggaran. Beberapa naskah kuno dimiliki oleh pihak lain, dan ketika kami berupaya mengaksesnya, diperlukan dana yang tidak sedikit,” jelas Endang.
Selain itu, mengambil peninggalan kerajaan atau naskah kuno juga bukan hal yang mudah. Barang-barang tersebut memiliki nilai berharga dan tidak semua orang memiliki akses kepadanya. Oleh karena itu, memerlukan pendekatan khusus.
“Naskah kuno dari kerajaan memiliki nilai yang sangat berharga dan tidak mudah diakses. Terkadang, pemiliknya juga enggan memberikan akses karena naskah itu merupakan bagian dari sejarah kerajaan yang berharga,” tambahnya.
Meskipun demikian, Endang menegaskan bahwa mereka akan terus berupaya untuk menggali naskah kuno yang belum terjamah, untuk disimpan dan dipelihara guna memberikan pemahaman tentang sejarah Kaltim pada masa lampau kepada masyarakat luas.
Selain upaya penyimpanan fisik, DPK Kaltim juga melakukan pengarsipan dengan mentransformasikan naskah kuno menjadi format digital. Hal ini dilakukan agar jika naskah fisiknya tidak dapat dipertahankan lagi, versi digitalnya masih dapat diakses. Namun, karena proses pengaksesan naskah kuno tersebut masih sulit, proses pengarsipannya pun menjadi sulit. (adv/dpkkaltim)