Cara Hindari Kebiasaan Ngemil di Malam Hari

Ilustrasi Keripik. (Sumber: pexels.com)

Rimbanusa.id – Anda mungkin pernah merasakan rasa lapar pada malam hari, padahal sudah menghabiskan makan malam yang mengenyangkan di jam yang seharusnya. Saat rasa lapar datang dan Anda memilih makan satu buah pisang atau apel mungkin tidak akan memberikan efek buruk. Tapi, lain cerita jika yang Anda ambil justru satu bungkus keripik atau bahkan semangkuk mi instan.

“Masalahnya bukan waktu, tetapi kualitas makanan,” kata Joan Ifland, pendiri dan CEO Food Addiction Reset. Ifland mengatakan, makanan olahan bisa menyebabkan perubahan suasana hati, siklus tidur, energi, dan nafsu makan yang buruk dan tentu saja buruk untuk kesehatan.

Tetapi, beberapa cara yang bisa dilakukan agar Anda tidak kewalahan menahan rasa lapar hingga mengambil sekantong keripik kentang di malam hari. berikut diantaranya:

1. Periksa makanan di sekitar Anda sebelum malam

Makanan olahan adiktif yang dipajang di tempat kerja atau rumah dapat memicu keinginan untuk makan. Keinginan tersebut dapat menumpuk sepanjang hari dan bermanifestasi menjadi makan berlebihan di malam hari.

2. Sikat gigi setelah makan malam

Begitu menyikat gigi, Anda tidak ingin ngemil karena itu akan membuat gigi kotor. Anda juga pasti terlalu malas untuk menyikat gigi dua kali dalam semalam.

3. Batasi pasokan makanan olahan

Hindari kebiasaan memasok camilan seperti kue kering dan keripik. Jika pun memang ada, usahakan jangan terlalu banyak.

4. Sediakan camilan sehat yang mudah diakses

Jika Anda cenderung mengonsumsi makanan tinggi lemak dan gula serta makanan olahan, cobalah untuk membatasinya. Isi rumah dengan makanan kaya nutrisi yang Anda nikmati.

Anda bisa menyediakan buah-buahan, kacang-kacangan, beri, yogurt tawar, dan keju cottage.

5. Alihkan perhatian

Jika Anda disibukkan dengan pikiran tentang makanan karena bosan, carilah hal lain di malam hari. Cobalah jalan-jalan, menelepon teman, membaca atau meneliti resep sehat. Ini akan membantu menjaga pikiran Anda tetap sibuk. (Sumber: prevention.com/Kaitlyn Pirie)

Editor : Fatimah M.