Kepala Badan Kesbangpol Kutim M. Basuni menjelaskan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan penyelenggara Pemilu maupun setiap Lembaga/instansi terkait, dalam setiap tahapan penyelenggaraan Pemilu 2024 mendatang.
“Kami (Kesbangpol) sudah mengantisipasi kekurangan atau kendala yang bisa terjadi berdasarkan Pemilu 2019 lalu. Terutama gudang logistik Pemilu sudah disiapkan di Graha Expo, dana premi BPJS Ketenagakerjaan petugas KPPS dan Satlinmas sebagai jaminan kesehatan atas beban kerja yang besar,” ujar Basuni dalam Rapat Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan se Kutai Timur terkait pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024, Senin (20/11/2023).
Ditambahkannya, lokasi distribusi logistik terutama di wilayah Tanjung Mangkalihat Kecamatan Sandaran serta pembagian zona kampanye masing-masing kontestan pemilu serentak ini harus diatur sebaik baiknya.
“Jangan sampai waktu dan tempat kampanye terjadi tumpang tindih. Ini sangat riskan menghasilkan konflik. Jadi harus diatur sedemikian rupa,” tegas Basuni.
Diakhir laporannya ia mengajak seluruh pihak mewujudkan pesta demokrasi ini berjalan dengan tertib, aman dan lancar.
Kapolres Kutim AKBP Ronni Bonnic mengatakan, pada pemilu 2024 ini ada 1185 Tempat Pemungutan Suara (TPS). Dari jumlah tersebut terdapat 5 TPS khusus. Tentunya 5 TPS ini perlu perhatian khusus.
“Sejak dini petakan potensi konflik yang kemungkinan bisa terjadi,” pintanya.
Bonic menyebutkan potensi konflik juga bisa terjadi saat kampanye. Diantaranya berita hoaks di medsos, black campaign, isu SARA (suku, agama, ras dan antar golongan). Arak -arakan, benturan saat konvoi, penghilangan atau perusakan alat peraga kampanye.
Semua ini sudah harus diantisipasi dengan baik. Melalui koordinasi dengan penyelenggara pemilu (KPU dan Bawaslu) serta kontestan. Upaya dimaksud harus terus dimasifkan jelang kampanye 28 November 2023 mendatang. (Adv)