Rimbanusa.id – Perjuangan atlet cabang olaharaga (cabor) anggar Kalimantan Timur (Kaltim) pada ajang Babak Kualifikasi (BK) Pekan Olahraga Nasional (PON) beberapa waktu lalu di Tangerang berbuah manis setelah meraih 4 medali. Petarung pedang Benua Etam ini mengantongi 3 medali emas dan 1 medali perunggu.
Namun bagi Plt Pengprov Ikatan Olahraga Anggar Seluruh Indonesia (IKASI) Kaltim, Achmad Saibi perolehan 3 emas ini memiliki suka dan duka. Di mana atletnya tidak meraih perak, dan hanya lolos Pra PON non medali
“Kalau bicara target melihat konsistensi Pra PON 2019-2021 yang ini suatu hadiah, suatu kebahagiaan tapi juga suatu kesedihan bagi kami artinya perak perunggunya kami berkurang ada beberapa nomor kelas tidak mendapatkan medali hanya 1 emas di putri,” ucap Saibi, sapaan akrabnya.
Hal tersebut menilik dari hasil Pra PON 2019 dan PON 2021 lalu, atletnya mampu mengoleksi 3 medali perak. “Kalau kemarin kami di PON 2 emas 3 perak dan perunggu sekarang ini tidak ada peraknya terpotonglah. Artinya separuh tim hilang kalau bicara kualitas mungkin ini kemampuan anak-anak tertinggi suatu gebrakan kalau 3 emas ini,” katanya.
Kendati demikian, Saibi berharap 3 emas ini bisa dipertahankan pada helatan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-21 tahun 2024 mendatang di Aceh dan Medan. Meski kebanyakan atletnya lolos non medali, namun Ia mendukung program KONI Kaltim untuk mengirimkan atlet ke PON yang lolos medali.
“Tapi kalau memang ingin memacu kualitas suka tidak suka harus konsisten karena kita yang dilapangan berusaha untuk konsisten. Artinya walaupun sedikit kontingen Kaltim setidaknya punya kualitas yang bagus dan anak-anak secara finansial tidak dikecewakan,” ujarnya Saibi.
Meski terbilang cukup sukses mengantongi medali, namun salah satu atlet anggar andalan Kaltim yakni Gabhy Novita dikabarkan mengalami cedera saat bertanding. Namun dalam keadaan tertekan itu, Ia memaksakan diri berjuang demi kontingen dan akhirnya berhasil mengantongi medali kategori beregu. (adv/disporakaltim)