Rimbanusa.id – Ketua DPP PDIP Puan Maharani belum berkeliling ke partai-partai untuk menjajaki peluang koalisi menuju Pilpres 2024. Kendati, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sudah meminta Puan sebagai salah satu elite partai yang ditugaskan membangun komunikasi dengan partai-partai dalam penjajakan kerjasama politik.
“Kalau soal keliling ke partai-partai, sepengetahuan saya, Mbak (Puan) belum melakukan,” ujar Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP Bambang Wuryanto ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Jumat, 8 Juli 2022.
Menurut Bambang, Puan memilih keliling daerah terlebih dahulu sebelum bertemu dengan partai-partai. “Mbak (Puan) mau mendengarkan suara-suara rakyat dan mendengarkan suara PDIP dulu sebelum ketemu dengan komandan-komandan partai lain. Dia juga bisik-bisik dengan para ketuanya (DPD/DPC), apa usulanmu kan gitu. Jadi mbak ini kan boleh dibilang kan bijak, dengerin dulu dong suara di bawah, baru beliau akan bicara,” ujar pria yang akrab disapa Bambang Pacul itu.
Namun Bambang memastikan bahwa PDIP pasti akan berkoalisi di Pilpres 2024. “Bahwa kerjasama dalam rangka Pilpres, hampir pasti dilakukan. Cuma, dengan siapanya saya enggak tahu, karena itu kewenangan ibu ketua umum,” ujar dia.
Menurut Bambang, Megawati selaku ketua umum juga pasti sudah membangun komunikasi politik secara informal dengan ketua-ketua umum partai lainnya.
Dalam upacara peringatan Hari Bhayangkara ke-76 di Semarang pada 5 Juli lalu misalnya, ujar Bambang, ketua umumnya hadir dan bertemu dengan sejumlah menteri yang juga ketua umum partai, seperti Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang menjabat Menteri Pertahanan dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang menjabat Menko Perekonomian.
“Ibu ketua umum kan Selasa itu di sana ketemu Pak Prabowo, duduk di sebelahnya, ketemu dengan Pak Airlangga. Ya tapi saya enggak ngerti (soal ada bisik-bisik bahas politik),”
Selain Puan, ada Ketua DPP PDIP Prananda Prabowo dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang juga disebut dapat tugas membangun komunikasi politik untuk penjajakan koalisi di Pilpres 2024.
Adapun Hasto menyebut PDIP membuka peluang berkoalisi dengan empat partai di Pemilihan Presiden 2024, yakni Partai Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Amanat Nasional (PAN). Hasto menyebut empat partai tersebut memiliki kedekatan historis dan basis pemilih dengan partai banteng.
Ia memastikan PDIP tidak akan berkoalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat karena tidak memiliki kedekatan historis dan basis pemilih.
Sementara saat ditanya peluang bekerjasama dengan Partai NasDem, Hasto enggan menjawab lugas. “Kami kan dengan NasDem bekerjasama sejak 2014 mendukung pemerintahan Pak Jokowi. Kalau untuk 2024 kan masing-masing punya strategi. Nanti tiga sampai empat bulan sebelum pencapresan baru dikerucutkan (mitra koalisi),” ujar Hasto di Sekolah Partai PDIP Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada Kamis, 23 Juni 2022. (Sumber: tempo.co/Dewi Nurita)