Rimbanusa.id – Merancang prestasi Kaltim di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 telah dimulai sejak awal 2023. Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalimantan Timur (Kaltim) membuka peluang sebesar-besarnya dengan bersaing di Babak Kualifikasi (BK) PON.
Rapat Koordinasi (Rakor) mengenai hal-hal teknis ini sendiri telah dilakukan beberapa waktu lalu. Ego Arifin, Ketua Panitia Pelaksana Rakor tersebut mengungkapkan beberapa hal yang disampaikan dalam pertemuan tersebut. Dimulai dengan ketentuan agar para cabang olahraga (cabor) menyeleksi kembali atletnya yang akan tampil di pra-PON nanti.
“Kita ingin yang berangkat ke pra-PON nanti adalah yang berkualitas. Harapannya bisa berdampak positif juga ke PON tahun berikutnya,” tegas pria yang juga wakil ketua I KONI Kaltim tersebut.
Ego Arifin menjelaskan, Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2022 bukan satu-satunya tolok ukur atlet yang berangkat ke pra PON. Seleksi itu adalah untuk memastikan konsistensi para atlet, terutama yang berprestasi di porprov.
“Kalau hanya mengandalkan hasil porprov, mereka rawan lengah. Tetapi kalau ada seleksi ini, mereka ada kewajiban untuk menjaga kualitasnya hingga pelaksanaan pra-PON nanti,” urainya.
Menariknya, cabor peraih medali emas di PON XX/2021 Papua akan mendapat perlakuan khusus. Dari sisi nomor yang akan dipertandingkan, mereka punya kelonggaran untuk mengirim sesuai kuota yang tersedia. Berbeda dengan mereka yang belum berprestasi. “Lantas apakah ini diskriminasi? Tidak juga, karena ada data yang menjelaskan bahwa mereka bisa mempersembahkan medali emas untuk Kaltim,” jelas Ego Arifin.
Berikutnya, untuk penentuan tim di PON, mereka hanya memperhitungkan para atlet yang masuk zona medali di pra PON. “Selain itu, untuk memotivasi mereka, mereka akan difasilitasi dalam bentuk pembiayaan selama persiapan. Sebagai contoh, para peraih medali emas di pra-PON, akan mendapat uang saku lebih besar ketimbang yang perak dan perunggu,” tutup Ego Arifin.
Sementara itu, Ketua KONI Kaltim Rusdiansyah Aras mengatakan bahwa sudah saatnya Kaltim mengutamakan kualitas ketimbang kuantitas. Itu jadi salah satu poin yang melatarbelakangi adanya ide untuk seleksi sebelum pra PON. “Agar yang berangkat bersaing nanti benar-benar yang punya potensi masuk ke zona medali. Harapannya bisa diteruskan di PON nanti,” tegasnya.
Dengan seleksi ketat tersebut, diharapkan bisa berdampak positif ke anggaran. “Nantinya anggaran itu bisa dimaksimalkan untuk membentuk tim yang efektif dan efisien untuk merebut prestasi di PON 2024. Ini bukan lagi PON jalan-jalan. Sudah 21 edisi kita ikuti. Saatnya fokus untuk berprestasi,” ucap Rusdiansyah Aras. (adv/disporakaltim)