Rimbanusa.id – Banjir melanda enam kecamatan di Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur. Banjir terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi sejak Jumat (18/3).
“Sedikitnya 1.000 jiwa dilaporkan mengungsi akibat banjir,” kata Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulis, Senin (21/3).
Hasil kaji cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kutai Timur mencatat sedikitnya 2.477 unit rumah terdampak banjir dengan Tinggi Muka Air (TMA) 50 sentimeter hingga 2 meter. Akibatnya sebanyak 5.245 Kepala Keluarga (KK) atau 16.896 jiwa terdampak, 1.000 jiwa diantaranya mengungsi di pos pengungsi Masjid Agung Center.
BPBD Kutai Timur melaporkan enam kecamatan terdampak antara lain Kecamatan Sangatta Selatan tepatnya di Kelurahan Singa Geweh Desa Sangatta Selatan. Kemudian Kecamatan Sangatta Utara tepatnya Kelurahan Teluk Lingga di Desa Sangatta Utara dan Swarga Bara.
Selanjutnya di Kecamatan Bengalon, terdapat tiga desa terdampak yakni Desa Spaso, Spaso Selatan dan SpasoTimur. Sementara di Kecamatan Rantau Pulung terdapat dua desa terdampak yakni Desa Rantau Makmur dan Margo Mulyo. Kemudian Kecamatan Muara Bengkal terdapat 1 desa terdampak yakni Desa Batu Timbau Ulu.
“Kecamatan Muara Wahau menjadi kecamatan paling banyak terdampak yakni terdapat tujuh desa terdampak yakni Desa Diak Lay, Benhes, Dabeq, Muara Wahau, Jak Luay, Long Wehea dan Nehas Liah bing,” imbuhnya.
Sebagai upaya penanganan bencana, BPBD Kutai Timur melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan instansi terkait. Pemerintah daerah setempat telah membuka dapur umum di 2 titik yakni di Kantor Desa dan Kelurahan Singa Geweh. Selain itu, bantuan logistik seperti makanan dan obat-obatan terus dilakukan pada 10 titik pengungsian yang telah disiapkan.
Adapun 10 titik posko terbagi di Kecamatan Sangatta Utara sebanyak tiga titik dan tujuh titik di Kecamatan Sangatta Selatan. Laporan terkini yang diterima Pusdalops BNPB pada pagi tadi, banjir semakin meluas di beberapa titik.
Sementara akses menuju Kota Sangatta dari arah Bontang terhambat dikarenakan titik banjir yang berada di KM 3. Petugas di lapangan juga melaporkan. “Akses jalan terganggu dan arus banjir yang cukup deras menyebabkan proses evakuasi warga terganggu,” pungkas Abdul. (*)
Sumber jawapos.com
Editor: Ahmad Fuad Ghazali