Korea Selatan Dipimpin Presiden Baru

Yoon Suk Yeol merayakan kemenangannya dalam pemilihan di markas People Power Party di Seoul, Korea Selatan, pada hari Kamis.

Rimbanusa.id – Politisi oposisi konservatif Yoon Suk-Yeol memenangkan pemilihan Presiden Korea Selatan pada Kamis pagi waktu setempat. Ia terpilih dalam persaingan yang paling ketat dengan kandidat lainnya.

Yoon, 60 tahun adalah calon yang diusung partai oposisi utama People Power Party. Ia mengungguli Lee Jae-myung dari Partai Demokrat yang berkuasa dengan meraup 48,6 persen suara. Sementara Lee mendapatkan 47,8 persen.

Hingga Kamis pagi, sebanyak 99,8 persen suara sudah dihitung. Pengumuman resmi akan dilakukan hari ini, Kamis, 10 Maret 2022.

Yoon Suk-Yeol mengatakan akan menghormati konstitusi dan parlemen serta bekerja sama dengan partai-partai oposisi untuk memulihkan politik yang terpolarisasi. Ia juga berjanji akan mendorong persatuan. Yoon menyebut pemilihan itu sebagai kemenangan orang-orang hebat.

“Kompetisi kami sudah berakhir untuk saat ini,” katanya dalam pidato kemenangan.

Yoon Suk-Yeol berterima kasih dan menghibur Lee yang merupakan saingannya pada pemilihan presiden Korea Selatan. “Kita harus bergandengan tangan, bersatu untuk rakyat dan negara.”

Pada upacara terpisah dengan pendukungnya, Yoon mengatakan akan mengutamakan persatuan nasional. Semua orang harus diperlakukan sama terlepas dari perbedaan regional, politik dan sosial ekonomi mereka.

“Saya akan memperhatikan mata pencaharian masyarakat, memberikan layanan kesejahteraan yang hangat kepada yang membutuhkan, dan melakukan upaya terbaik agar negara kita berfungsi sebagai anggota komunitas internasional dan dunia bebas yang bangga dan bertanggung jawab,” katanya.

Lee telah mengakui kekalahan dan memberi selamat kepada lawannya. “Saya melakukan yang terbaik, tetapi gagal memenuhi harapan para pemilih,” katanya pada konferensi pers.

“Presiden terpilih, saya sangat meminta Anda untuk mengatasi perpecahan dan konflik serta membuka era integrasi dan persatuan.”

Yoon Suk-Yeol akan menjabat selama lima tahun ke depan yang dimulai Maret. Ia menggantikan Presiden petahana Moon Jae-in, yang secara konstitusional dilarang mencalonkan diri kembali.

Gedung Putih memberi selamat kepada Yoon. Presiden Joe Biden berharap dapat bekerja sama dengannya untuk meningkatkan aliansi.

Kemenangan Yoon Suk-Yeol mengubah haluan yang luar biasa bagi kaum konservatif, yang berjuang usai terpuruk akibat penggulingan Presiden Park Geun-hye pada 2017. Yoon adalah politisi baru yang sebelumnya menjabat sebagai Jaksa Agung.

Yoon Suk-Yeol menjadi terkenal setelah mempelopori penyelidikan dalam skandal korupsi yang melanda pembantu Moon Jae-In.

Sumber: Tempo.co
Editor: Ahmad Fuad Ghazali