Kurangi Emisi, Pertamina Akan Hapus Pertalite Tahun Depan

Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina Nicke Widyawati, berencana untuk menghapus Pertalite diganti Pertamax Green 92. (Foto: antara)

Rimbanusa.id – PT Pertamina (Persero) berencana akan menghapus bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite pada tahun 2024. Sebagai gantinya Pertamina akan meluncurkan BBM jenis baru Pertamax Green 92.

Pada tahun depan, ada 3 produk BBM yang akan dijual PT Pertamina, yaitu Pertamax Green 92, Pertamax Green 95 dan Pertamax Turbo.

Direktur Utama (Dirut) Pertamina Nicke Widyawati menerangkan, pihaknya memiliki Program Langit Biru sejak dua tahun lalu, di mana tahap pertama adalah mengahapus keberadaan BBM RON 88 alias Premium.

“Program pertama menaikkan BBM subsidi dari RON 88 menjadi RON 90. Ini kita lanjutkan sesuai dengan rencana Program Langit Biru tahap dua, di mana BBM subsidi kita naikkan dari RON 90 ke RON 92,” kata Nicke dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (30/8).

Nicke mengatakan, hal itu sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Nomor P20/Menlhk/Setjen/Kum1/3/2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang atau BBM yang beredar minimum RON 91.

Menurut Nicke, kebijakan tersebut sudah pas baik dari sisi aspek lingkungan dengan menurunkan karbon emisi, mandatori bio energi bisa kita penuhi, dan menurunkan impor gasoline.

Ia menuturkan, nantinya hanya akan ada tiga jenis BBM gasoline pada 2024. Terdiri dari Pertamax Green 92 yang akan diluncurkan mulai tahun depan.

Kemudian Pertamax Green 95 dan Pertamax Turbo yang sudah tersedia di sejumlah SPBU Jakarta dan Surabaya.

Nicke menerangkan, Pertamax Green 92 merupakan campuran Pertalite dengan 7% etanol atau E7, sehingga RON yang sebelumnya 90 naik menjadi 92. Sedangkan Pertamax Green 95 pada 2024 tingkat campuran etanolnya akan dinaikkan dari 5% atau E5 menjadi 8% atau E8.

“Jadi tahun depan hanya akan ada tiga produk, di mana ada dua green gasoline yang menjadi produk dari Pertamina,” imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Nicke meminta dukungan dari pemerintah, salah satunya membebaskan bea cukai bioetanol. Dengan investasi dari bioetanol di Indonesia, maka Pertamina akan melakukan impor bioetanol terlebih dahulu.

Menurutnya, selama ini produk etanol dikategorikan sebagai produk alkohol sehingga masih dikenakan bea cukai.

“Kita hanya mengganti saja impor gasoline dengan etanol, secara emisi lebih baik. Sementara kita belum memenuhi produksi dalam negeri, kita minta ada pembebasan dari pajak impornya,” sambung Nicke. (Sumber: kompas.com/Yohana Artha Uly)

Editor: Bintang