Patung Singa Sangatta merupakan salah satu ikon kota Sangatta yang sangat populer di Kutai Timur, Kalimantan Timur. Patung seorang laki-laki yang berdampingan dengan seekor singa ini dibangun tahun 2016 dan menelan biaya sekitar 1,5 milyar rupiah.
Apa yang menjadikan patung ini begitu spesial bagi masyarakat lokal? Bagaimana respon masyarakat terhadap proyek yang dananya diambil dari APBD Kutai Timur 2016 ini?
Sejarah dan Pembangunan Patung Singa Sangatta
Masyarakat Kutai Timur, terutama di daerah Sangatta sudah lama mendambakan adanya landmark atau ikon di kota tersebut. Oleh karenanya, pemerintah setempat merancang pembangunan sebuah patung yang dibangun di bundaran Yos Sudarso II, Sangatta Utara.
Proyek pengerjaan patung ini ditangani oleh CV Patria Jaya dan konsultan pembangunan yakni CV HS Konsultan. Pembangunan patung singa di tengah kota ini memakan waktu kurang lebih 120 hari atau 4 bulan.
Dinas Pekerjaan Umum Kutai Timur mengatakan bahwa rancangan desain dan pembangunan patung di jantung kota Sangatta ini sudah dibicarakan dengan banyak pihak. Tokoh-tokoh adat dan sejumlah tokoh masyarakat juga diajak untuk terlibat dalam perencanaannya.
Makna dan Simbol
Bundaran patung singa di Sangatta sekarang tampak lebih megah dengan kehadiran patung tersebut. Patung ini sekaligus menjadi sebuah simbol penting dari daerah Sangatta, Kutai Timur, yang terkenal dengan sumber daya alam batu baranya.
Sosok singa yang muncul di tengah simpang empat patung singa Sangatta merupakan cerminan dari semangat dan potensi dari daerah tersebut. Patung ini sendiri sudah menjadi salah satu landmark yang menggambarkan identitas dan budaya di wilayah Kutai Timur.
Pengaruh Patung Singa Sangatta Terhadap Sektor Pariwisata
Pemerintah setempat menilai kehadiran patung singa di tengah kota ini memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan sektor pariwisata. Masyarakat luar kota yang berkunjung ke kota Sangatta, tidak akan melewatkan kesempatan untuk melihat ikon kota tersebut.
Mereka menemukan gambar patung singa Sangatta, dan mencari jalan menuju kesana menggunakan Maps dari ponsel masing-masing. Tak sedikit yang mengambil gambar atau merekamnya sebagai bahan konten di media sosial.
Dengan demikian, popularitas patung ini sudah tidak diragukan lagi sebagai salah satu landmark di kawasan Kutai Timur. Meskipun bukan berada di wilayah tempat wisata, namun keberadaannya memberikan kesan yang mendalam bagi para wisatawan yang datang.
Polemik Pembangunan Patung Singa Sangatta di Tengah Masyarakat
Foto patung singa Sangatta yang beredar tampak gagah di tengah-tengah kota Sangatta. Namun, bagaimana penampakan aslinya? Ternyata kehadiran patung singa ini sempat menuai pro dan kontra di tengah masyarakat.
Apalagi, anggaran yang dikeluarkan untuk pembangunan patung ini tidak sedikit. Jika disimpulkan, beginilah pro dan kontra yang mewarnai proses pembangunan dan pengembangan ikon Kutai Timur ini:
Pendapat Masyarakat yang Pro
Sebagian masyarakat mendukung pembangunan patung ini dengan alasan agar wilayah mereka memiliki identitas daerah. Adanya patung singa ini juga menunjukkan kebanggaan masyarakat terhadap budaya lokal.
Di samping itu, masyarakat juga melihatnya sebagai daya tarik bagi para wisatawan dan estetika di tengah kota. Hal ini tentu berpotensi meningkatkan sektor pariwisata kota Sangatta. Ternyata, hal ini benar-benar terbukti seiring peningkatan popularitas patung tersebut.
Pendapat Masyarakat yang Kontra
Ada pula masyarakat yang berpendapat bahwa alokasi dana untuk pembangunan patung tersebut terlalu besar. Sementara itu, kebutuhan lain yang lebih mendesak dalam hal infrastruktur maupun lainnya masih banyak yang belum berjalan dengan baik.
Sejumlah masyarakat juga mengeluhkan kondisi jalan yang semakin macet saat pembangunan patung berlangsung. Apalagi, patung tersebut ditempatkan di jantung kota dan di tengah-tengah simpang empat.
Akan tetapi, sekarang sudah tidak ada lagi masyarakat yang mempermasalahkannya mengingat pembangunan sudah lama rampung. Meski demikian, ada juga yang berpendapat bahwa desain patung singa Sangatta tidak relevan dengan besarnya jumlah anggaran yang dikeluarkan.