Rimbanusa.id – Pengurus Binaraga Fitness Indonesia (PBFI) Kaltim memasang target 4 emas di Pekan Olahraga Nasional XXI Aceh-Sumatera Utara. Hal ini diungkapkan Hendra Radinal Ari, Ketua Harian PBFI Kaltim.
Sebagai informasi, 7 binaragawan Kaltim yang dipastikan lolos Pra PON tersebut berhasil menjuarai di kategori binaraga kelas 65 kg 1 emas, binaraga kelas 85 kg 1 emas, kelas man spot fisik up to 170 cm 1 perak, kelas man atletik fisik 1 perunggu, kelas women model fisik 1 perunggu, binaraga kelas 70 kg peringkat 6, dan binaraga kelas 55 kg peringkat 6.
Dia berharap dukungan dari Pemerintah Provinsi Kaltim agar hasil yang didapat nantinya akan lebih maksimal. “Mudah-mudahan ada dukungan penuh ke KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia, Red.) Kaltim. Tentu target yang kami kejar kemungkinan besar bisa tercapai dengan pola latihan nutrisi yang cukup juga tentunya,” bebernya.
Dia menyatakan, target yang diusung untuk PON XXI itu bukan sekadar. Sebab, hasil dari Pra PON tahun ini sangat memuaskan. Binaraga meraih juara umum tim dalam perhelatan Pra PON 26-30 Juli 2023, di Bengkulu.
Dari 12 atlet yang dikirimkan, 7 diantaranya dipastikan lolos Pra PON, dan akan melaju mewakili Kaltim menghadapi PON XXI. “Capaian atlet kita pada Pra PON sungguh luar biasa. Ini merupakan sejarah. Untuk kali pertama Kaltim menjadi juara umum Pra PON,” katanya, beberapa waktu lalu.
Hendra Radinal Ari menegaskan, PBFI Kaltim menargetkan 4 emas di PON XX1. Dia juga menyebut akan melakukan persiapan tambahan baik itu materi, kualitas atlet dan juga pengaturan nutrisi untuk atlet-atletnya.
“Yang pasti target dari PBFI Kaltim di PON nanti 4 emas dengan mempersiapkan materi yang lebih handal lagi memperbaiki kualitas persiapan baik pengaturan nutrisi maupun pola latihan,” jelasnya.
Sementara itu, capaian binaraga Kaltim di Pra Pekan Olahraga Nasional, 26-30 Juli 2023, di Bengkulu, memang mentereng. Sebab, binaraga Benua Etam mampu menyabet juara umum setelah meraih 2 emas, 1 perak, dan 2 perunggu.”Secara umum atlet binaraga Kaltim cukup disegani kontingen daerah lain pada setiap kejuaraan,” ucap Hendra Radinal Ari.
Kendati begitu, dia mengaku ada sejumlah hal nonteknis yang menjadi atensi PBFI Kaltim. Salah satunya yang paling krusial adalah terkait kriteria penjurian. Bagi Hendra Radinal Ari, binaraga termasuk cabang olahraga dengan kategori akurasi tinggi. “Jadi hal-hal yang bersifat nonteknis pasti juga bermain,” ujarnya.
Meski tak mengungkapkan secara gamblang, Hendra Radinal Ari menegaskan permasalahan ini akan dibawa dan disuarakan saat Rapat Kerja Nasional PBFI. Tujuannya, agar persoalan ini juga direspon oleh Pengurus Besar PON XXI Aceh-Sumut. “Satu hal yang ingin kami suarakan yakni juri harus mantan atlet. Karena cukup banyak latar belakang juri yang bukan mantan atlet,” tutupnya. (adv/dispora)