Rimbanusa.id – Selain mempersiapkan pembangunan infrastruktur dan bangunan inti pusat pemerintah serta melakukan jajak pasar untuk menampung aspirasi masyarakat pada Agustus 2022 mendatang, Badan Otorita IKN (Ibu Kota Nusantara) juga memberikan pelatihan kepada masyarakat di sekitar kawasan IKN, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Otorita IKN Bambang Susantono seusai melakukan rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan sejumlah menteri di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (20/7/2022).
“Kita pada saat ini juga mempersiapkan saudara-saudara kita yang penduduk lokal, yang berada di daerah sekitar IKN. Ada beberapa training atau istilahnya pelatihan-pelatihan,” kata Bambang Susantono.
Badan Otorita IKN, lanjut Bambang, bekerja sama dengan sejumlah elemen masyarakat, baik itu dari lembaga swadaya masyarakat (LSM), akademisi atau tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR) dari beberapa BUMN dan swasta untuk memberikan keterampilan atau keahlian yang dibutuhkan masyarakat di kawasan IKN.
“Kami bekerja sama dengan elemen masyarakat, apakah itu LSM, akademisi, CSR dari beberapa BUMN atau perusahaan untuk reskilling atau upskilling. Jadi memberikan skil yang dibutuhkan para saudara-saudara kita di kawasan IKN,” terang Bambang Susantono.
Selain mempersiapkan pembangunan infrastruktur dan bangunan inti pusat pemerintah serta melakukan jajak pasar untuk menampung aspirasi masyarakat pada Agustus 2022 mendatang, Badan Otorita IKN (Ibu Kota Nusantara) juga memberikan pelatihan kepada masyarakat di sekitar kawasan IKN, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Otorita IKN Bambang Susantono seusai melakukan rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan sejumlah menteri di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (20/7/2022).
“Kita pada saat ini juga mempersiapkan saudara-saudara kita yang penduduk lokal, yang berada di daerah sekitar IKN. Ada beberapa training atau istilahnya pelatihan-pelatihan,” kata Bambang Susantono.
Badan Otorita IKN, lanjut Bambang, bekerja sama dengan sejumlah elemen masyarakat, baik itu dari lembaga swadaya masyarakat (LSM), akademisi atau tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR) dari beberapa BUMN dan swasta untuk memberikan keterampilan atau keahlian yang dibutuhkan masyarakat di kawasan IKN.
“Kami bekerja sama dengan elemen masyarakat, apakah itu LSM, akademisi, CSR dari beberapa BUMN atau perusahaan untuk reskilling atau upskilling. Jadi memberikan skil yang dibutuhkan para saudara-saudara kita di kawasan IKN,” terang Bambang Susantono.
Dengan adanya pelatihan-pelatihan tersebut, Bambang mengharapkan masyarakat disana akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan IKN itu sendiri. Tidak hanya itu, mereka menjadi aktif dalam pembangunan IKN.
Sejumlah pelatihan yang disiapkan, di antaranya membuat kue, menjahit, pengelolaan keuangan hingga pelatihan yang berhubungan dengan konstruksi.
“Jadi ada konsumsi ada konstruksi. Konstruksi berhubungan dengan bagaimana keahlian orang-orang tertentu untuk melakukan kegiatan-kegiatan konstruksi. Kegiatan yang nonkonstruksi itu akan berhubungan dengan kegiatan sehari-hari,” ujar Bambang Susantono.
Tidak berhenti disitu, lanjut Bambang, pihaknya juga akan bekerja sama dengan lembaga sertifikasi, sehingga nanti masyarakat yang telah lulus dari pelatihan bisa mendapatkan sertifikat dan direkrut oleh pihak manapun yang berpartisipasi dalam pembangunan IKN.
kami bekerja sama dengan lembaga sertifikasi juga sehingga nanti mereka bisa direkrut oleh siapapun yang membangun ikn dan kemudian yang non-konstruksi itu akan berhubungan dengan kegiatan sehari-hari.
“Jadi itu yang tadi kami diskusikan. Bapak presiden menyampaikan arahan untuk segera mungkin mempersiapkan ini semua. Sehingga nantinya kita akan bisa tetap menjaga target-target on track istilahnya yang direncanakan (targetnya) pada tahun 2024 mendatang,” papar Bambang Susantono. (Sumber: beritasatu.com/Lenny Tristia Tambun)
Editor: Ahmad Fuad Ghazali