Pemulihan Ekonomi Capai 5,01%, BI Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Terakselerasi Tahun Ini

Rimbanusa.id – Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia terakselerasi tahun ini di kisaran 4,5-5,3 persen (yoy).

Pasalnya, ekonomi menunjukkan pemulihan dengan pertumbuhan mencapai 5,01 persen (yoy) di kuartal I 2022. Pulihnya daya beli masyarakat dan sektor korporasi diyakini bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun 2022.

“Ini memberikan harapan adanya perbaikan ekonomi dan kita masih sangat optimis dan confident bahwa perekonomian Indonesia tahun 2022 ini dapat tumbuh di range 4,5-5,3 persen,” kata Destry dalam Peluncuran Buku Kajian Kebijakan Stabilitas Keuangan Nomor 38 di Jakarta, Jumat (13/5/2022).

Namun kata Destry, akselerasi pertumbuhan ekonomi akan bergantung pada ketepatan waktu dalam menormalisasi kebijakan moneter.

Menurut dia, normalisasi kebijakan yang terlalu prematur akan sangat berisiko bagi pemulihan ekonomi dan sektor keuangan. Namun bila terlalu lambat, akan berdampak pada akselerasi risiko makro yang lebih cepat.

“Oleh karena itu harus tepat. Untuk itu, BI bersama pemerintah dan otoritas terkait, kita akan terys menjaga momentum pemulihan melalui penguatan dan sinergi dalam bauran kebijakan ekonomi nasional,” ucap dia.

Di sisi lain, normalisasi perlu dilakukan lantaran Indonesia dan dunia menghadapi tiga tantangan.

Tiga tantangan tersebut, yakni normalisasi kebijakan moneter di negara maju, adanya dampak dari pandemi di sektor riil, dan berlanjutnya ketegangan politik antara Rusia dengan Ukraina.

Secara global, tantangan tersebut berdampak pada tingkat inflasi yang kuat. Beberapa negara akhirnya mengimbangi dengan melakukan normalisasi kebijakan yang agresif, yakni meningkatkan suku bunga kebijakan dan mengurangi likuiditas di sektor keuangan.

“Hal ini memberikan ketidakpastian lebih lanjut, dengan semakin terbatasnya aliran modal ke emerging market termasuk ke Indonesia,” sebut Destry.

Indonesia sendiri kata Destry, masih merasakan efek memar atau scaring effect sebagai dampak pandemi berkepanjangan dari tahun 2020.

Oleh karena itu, diperlukan kebijakan otoritas yang dikalibarasi secara baik (well calibrated), direncanakan secara baik (well planned), dan dikomunikasikan secara tepat (well communicated).

“Berbagai tantangan masih akan mewarnai pemulihan ekonomi global dan domestik ke depan. Oleh karena itu perlu exit strategy & timing yang tepat dari normalisasi kebijakan,” tandasnya.

 

 

Sumber: Kompas

Editor: Faizah

pola jam hoki mahjong black scatter surabaya raih 688 juta

gates of olympus 1000 meledak 912 juta pemain medan

scatter wild emas 7 kali beruntun pemain bali 555 juta

gold bonanza ngamuk 10 putaran semarang raup 701 juta

trik putaran ganjil mahjong black scatter yogyakarta 599 juta

pola gelap olympus 1000 kakek merah palembang 834 juta

25 spin gold bonanza scatter bombardir makassar 645 juta

mahjong black scatter mode sultan menang 750 juta malang

scatter emas turun terus bandung barat dapat 489 juta

gates of olympus 1000 petir merah strategi lampung 950 juta