Rupiah Tembus 15.000 Per USD, Terlemah dalam 2 Tahun Terakhir

Rimbanusa.id – Rupiah akhirnya tidak kuat menahan tekanan dari gejolak pasar keuangan global. Setelah beberapa hari, Dolar Amerika Serikat (AS) kini bertengger di level Rp 15.000.

Rupiah membuka perdagangan hari ini di Rp 14.990/US$ atau melemah 0,03% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Setelahnya rupiah sempat menyentuh Rp 14.995/US$, sebelum berbalik menguat tipis 0,03% ke Rp 14.981/US$.

Rupiah tak kuasa menahan tekanan dan akhirnya menyentuh Rp 15.000/US$ pada pukul 09:06 WIB. Level tersebut merupakan yang terlemah dalam lebih dari 2 tahun terakhir.

Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI), Edi Susianto memberikan penjelasan lengkap kepada CNBC Indonesia, Rabu (6/7/2022) mengenai kondisi rupiah terkini.

Edi menuturkan, kondisi ini berasal ketidakpastian perekonomian global yang semakin tinggi. Pelaku pasar, menurutnya khawatir dunia akan masuk ke resesi. AS dan sederet negara kini sudah hadapi lonjakan inflasi.

“Pasar global khawatir akan terjadinya perlambatan lebih jauh atas ekonomi global bahkan khawatir bisa masuk ke kondisi resesi, khususnya ekonomi AS dimana data yang terkini sepertinya mendukung terhadap kekhawatiran tersebut,” jelasnya.

Sehingga opsi yang dipilih adalah mengamankan modal ke tempat yang dianggap paling aman, adalah dolar AS dan US Treasury. Maka dari itu penguatan dolar AS kini sudah mencapai level tertinggi sejak 20 tahun terakhir.

“Artinya dari pergerakan nilai tukar, banyak mata uang non USD khususnya mata uang EM (Emerging Market) mengalami pelemahan, tentunya termasuk Rupiah,” paparnya.

Akan tetapi, Edi menyampaikan, posisi rupiah masih lebih baik dibandingkan dengan mata uang Thailand, Malaysia, Filipina, India, dan Korea Selatan.

Edi menuturkan, kondisi ini berasal ketidakpastian perekonomian global yang semakin tinggi. Pelaku pasar, menurutnya khawatir dunia akan masuk ke resesi. AS dan sederet negara kini sudah hadapi lonjakan inflasi.

“Pasar global khawatir akan terjadinya perlambatan lebih jauh atas ekonomi global bahkan khawatir bisa masuk ke kondisi resesi, khususnya ekonomi AS dimana data yang terkini sepertinya mendukung terhadap kekhawatiran tersebut,” jelasnya.

Sehingga opsi yang dipilih adalah mengamankan modal ke tempat yang dianggap paling aman, adalah dolar AS dan US Treasury. Maka dari itu penguatan dolar AS kini sudah mencapai level tertinggi sejak 20 tahun terakhir.

“Artinya dari pergerakan nilai tukar, banyak mata uang non USD khususnya mata uang EM (Emerging Market) mengalami pelemahan, tentunya termasuk Rupiah,” paparnya.

Akan tetapi, Edi menyampaikan, posisi rupiah masih lebih baik dibandingkan dengan mata uang Thailand, Malaysia, Filipina, India, dan Korea Selatan. (CNBC Indonesia)

 

Editor: Faizah

pola jam hoki mahjong black scatter surabaya raih 688 juta

gates of olympus 1000 meledak 912 juta pemain medan

scatter wild emas 7 kali beruntun pemain bali 555 juta

gold bonanza ngamuk 10 putaran semarang raup 701 juta

trik putaran ganjil mahjong black scatter yogyakarta 599 juta

pola gelap olympus 1000 kakek merah palembang 834 juta

25 spin gold bonanza scatter bombardir makassar 645 juta

mahjong black scatter mode sultan menang 750 juta malang

scatter emas turun terus bandung barat dapat 489 juta

gates of olympus 1000 petir merah strategi lampung 950 juta