Tarif Cukai Rokok Naik, Berlaku Mulai 1 Januari 2024

Harga rokok makin mahal, belaku mulai tanggal 1 Januari 2024. (Foto: bungkusrokok.com/adminbung)

Rimbanusa.id – Pemerintah memutuskan mulai tanggal 1 Januari 2024 tarif cukai rokok hasil tembakau (CHT) rata-rata 10%. Keputusan ini akan berdampak pada harga jual rokok di masyarakat.

Selain itu, pemerintah juga menetapkan cukai rokok elektrik (REL). Untuk rokok elektrik naik rata-rata sebesar 15% dan hasil pengolahan temabakau lainnya rata-rata sebesar 6%. Keputusan ini tertuang dalam PMK 191/2022 tentang Perubahan Kedua atas PMK 192/2021 tentang Tarif CHT berupa Sigaret, Cerutu, Rokok Daun atau Klobot, dan Tembakau Iris.

Kenaikan CHT bertujuan untuk mengendalikan konsumsi di masyarakat, serta untuk keberlangsungan industri, dan pemberantasan rokok ilegal yang masih beredar.

“Ya InsyaAllah (CHT naik 10% di 2024). Sudah dipersiapkan (pita cukai rokok) agar bisa penuhi kebutuhan industri di awal Januari 2024,” kata Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, Askolani, Selasa (19/12).

Askolani menyampaikan telah mempersiapkan 17 juta pita cukai rokok baru untuk memenuhi kebutuhan awal tahun 2024. Dengan adanya pita cukai baru, Bea Cukai memastikan akan terus memperketat pengawasan peredaran rokok ilegal.

Diketahui hingga bulan Oktober 2023, Askolani bersama pihaknya telah menemukan 641 juta barang rokok berpita cukai palsu, di mana terbanyak berada di Jawa Timur.

Askolani mengatakan, studi dari universitas, dari penindakan pita cukai ini mampu meningkatkan produksi sekitar 5,3% dan kontribusi dalam meningkatkan penerimaan negara 0,3%.

Harga Rokok 2024

Merujuk PMK Nomor 191 Nomor 2022, berikut harga Rokok terbaru yang berlaku mulai 1 Januari 2024:

1. Sigaret Kretek Mesin (SKM)
a. Golongan I harga jual eceran paling rendah Rp 2.260/batang, naik dari Rp 2.055 pada tahun 2023
b. Golongan II harga jual eceran paling rendah Rp 1.380/batang, naik dari Rp 1.255 pada tahun 2023

2. Sigaret Putih Mesin (SPM)
a. Golongan I harga jual eceran paling rendah Rp 2.380/batang, naik dari Rp 2.165 pada tahun 2023
b. Golongan II harga jual eceran paling rendah Rp 1.465/batang, naik dari Rp 1.295 pada tahun 2023

3. Sigaret Kretek Tangan (SKT)
a. Golongan I harga jual eceran paling rendah Rp 1.375-Rp 1.980/batang, naik dari Rp 1.250-Rp 1.800/batang pada tahun 2023
b. Golongan II harga jual eceran paling rendah Rp 865/batang, naik dari Rp 720/batang pada tahun 2023
c. Golongan III harga jual eceran paling rendah Rp 725/batang, naik dari Rp 605/batang pada tahun 2023

4. Sigaret Kretek Tangan Filter (SKTF) atau Sigaret Putih Tangan Filter(SPTF)
Harga jual eceran paling rendah Rp. 2.260/batang, naik dari Rp 2.055/batang pada tahun 2023

5. Sigaret Kelembak Kemenyan (KLM)
a. Golongan I harga jual eceran paling rendah Rp 950/batang, naik dari Rp 860 pada tahun 2023
b. Golongan II harga jual eceran paling rendah Rp 200, tidak berubah dibanding tahun 2023

6. Jenis Tambakau Iris (TIS)
Harga jual eceran paling rendah Rp 55-180, tidak berubah dari tahun ini

7. Jenis Rokok Daun atau Klobot (KLB)
Harga jual eceran paling rendah Rp 290, tidak berubah dari tahun ini

8. Jenis Cerutu (CRT)
Harga jual eceran paling rendah Rp 495-Rp 5.500, tidak berubah dari tahun ini.

Sementara itu, merujuk pada PMK Nomor 192 Tahun 2022, berikut harga rokok elektrik yang berlaku mulai 1 Januari 2024:

1. Rokok Elektrik:
a. Rokok elektrik padat
Harga eceran minimum Rp 5.886/gram

b. Rokok elektrik cair sistem terbuka
Harga eceran minimum Rp 1.121/gram

c. Rokok elektrik cair sistem tertutup
Harga eceran minimum Rp 39.607/gram

2. Hasil pengolahan tembakau lainnya
a. Tembakau molases
Harga eceran minimum Rp 242/gram

b. Tembakau hidup
Harga eceran minimum Rp 242/gram

c. Tembakau kunyah
Harga eceran minimum Rp 242/gram

Sumber: detik.com/Anisa Indraini