Turki dan UEA Jadi Sasaran Sultan Rusia untuk Investasi Properti

Pameran Properti di Dubai (Foto:corecommunique.com)

Rimbanusa.id – Orang kaya Rusia menggelontorkan uang membeli real estate di Turki dan Uni Emirat Arab. Mereka mencari surga finansial setelah invasi Moskow ke Ukraina yang membuat negara-negara Barat menjatuhkan sanksi ke Rusia.

“Kami menjual tujuh hingga delapan unit properti ke orang Rusia setiap hari. Mereka membeli secara tunai, mereka membuka rekening bank di Turki atau mereka membawa emas,” ,” kata Gul Gul, salah satu pendiri perusahaan real estat Golden Sign di Istanbul dilansir dari Reuters, Selasa, 29 Maret 2022.

Di Dubai, Thiago Caldas, CEO perusahaan properti Modern Living, telah menyewa tiga agen berbahasa Rusia untuk memenuhi permintaan properti orang kaya negara Beruang Merah tersebut. Permintaan telah melonjak sepuluh kali lipat.

Turki dan Uni Emirate Arab termasuk negara yang mengkritik serangan Rusia ke Ukraina. Namun kedua negara tetap memiliki hubungan yang relatif baik dengan Moskow, serta masih mengoperasikan penerbangan langsung. Hal ini berpotensi menawarkan rute keluar untuk orang-orang Rusia dan uang mereka.

“Mereka adalah orang Rusia yang kaya tetapi bukan oligarki,” kata Gul dari Golden Sign, satu dari selusin perusahaan real estate yang diwawancarai oleh Reuters. Menurut Gul, ada pelanggan yang membeli tiga sampai lima uni apartemen sekaligus. “Mereka menemukan cara untuk membawa uang ke Turki.”

Rusia telah menjadi pembeli besar properti Turki selama bertahun-tahun, selain warga Iran dan Irak. Namun dalam beberapa pekan terakhir terutama sejak diberlakukannya sanksi ekonomi, permintaan dari Rusia melonjak.

Saat invasi ke Ukraina dimulai pada Februari, pembelian rumah oleh orang Rusia di Turki mencapai 509 unit. Angka ini naik dua kali lipat dari tahun lalu menurut kantor statistik negara itu.

Data tersebut sebelum sanksi ekonomi ke Rusia oleh negara-negara Barat diterapkan. Agen real estat memperkirakan jumlah pembelian rumah akan terus bertambah.

Ibrahim Babacan, salah satu pemilik perusahaan real etaste di Turki, mengatakan di masa lalu banyak orang Rusia ingin tinggal di resor seperti kawasan Mediterania Antalya. Sekarang mereka membeli apartemen di Istanbul untuk menginvestasikan uangnya.

Turki dan Uni Emirat Arab menawarkan insentif tempat tinggal bagi pembeli properti. Di Turki, orang asing yang membayar US$ 250.000 untuk sebuah properti dan menyimpannya selama tiga tahun bisa mendapatkan paspor Turki.

Di Dubai, dengan properti senilai 750.000 dirham atau setara US$ 205.000, pembeli bisa mendapatkan visa tinggal selama tiga tahun. Harga properti di Dubai lebih mahal di pulau-pulau buatan seperti Palm Jumeirah yang mewah.

Elena Milishenkova, broker real estat Tranio yang berbasis di Moskow dan Berlin, mengatakan perusahaannya menerima kenaikan permintaan hampir tiga kali lebih banyak dalam triwulan pertama 2022.

Di Istanbul, Turki, pembayaran properti dilakukan melalui bank. Ada pula konsumen yang membayar dengan menggunakan uang tunai yang dikonfersi dari uang kripto.

Baca: Jerman Larang Simbol Z Dukung Rusia, Bila Nekat Bisa Dipidana

Sumber: REUTERS.com
Editor: Ahmad Fuad Ghazali