Waspada, 14 Ribu Gmail Berpotensi Diserang Hacker Rusia

RIMBANUSA. ID – Raksasa teknologi Google memperingatkan penggunanya, terkait 14 ribu akun Gmail yang berpotensi menjadi sasaran kelompok hacker Rusia, APT28 atau Fancy Bear.

Peringatan ini dikeluarkan setelah percobaan penyerangan yang dilakukan hacker Rusia ini pada September.

Google pun telah memberikan peringatan bahwa akun Gmail pengguna menjadi target serangan hacker.

Peneliti dari Google’s Threat Analysis Group (TAG) Shane Huntley mengatakan hacker Rusia ini melakukan aktivitasnya dan membuat peringatan yang muncul lebih banyak dibandingkan biasanya. Pihaknya pun telah melakukan pemblokiran dari percobaan penyerangan tersebut.

Dilansir dari Bleeping Computer, kelompok hacker Rusia atau Fancy Bear ini membuat Google memberikan lebih banyak peringatan pada pengguna Gmail. Bahkan aktivitas hacker Rusia ini berkontribusi pada 86% pencobaan serangan phishing yang terjadi pada bulan ini.

Selain memberikan peringatan kepada pengguna Gmail yang menjadi target, Google pun mengambil tindakan pengamanan. Huntley mengatakan peringatan tersebut normal kepada beberapa pengguna Gmail, seperti aktivis, jurnalis, pejabat pemerintah, atau orang yang bekerja di struktur keamanan nasional.

“Mereka inilah yang ditargetkan oleh entitas yang didukung pemerintah,” ujarnya, dikutip Senin (11/10/2021).

Dia menambahkan langkah keamanan yang diambil Google salah satunya, semua email phishing dari Fancy Bear telah diblokir oleh Gmail.

Dengan begitu email tersebut tidak masuk ke Inbox Gmail pengguna karena secara otomatis diklasifikasikan sebagai spam.

Kelompok hacker Rusia APT28 ini diperkirakan telah beroperasi sejak 2004 atas nama Unit Militer Pusat Layanan Khusus (GTsSS) ke-85 Direktorat Intelijen Utama (GRU) ke-85 Rusia 26165.

Hacker Rusia Fancy Bear ini biasanya terlibat dalam pencurian data dan aktivitas spionase. Di antara target yang lebih baru adalah anggota Bundestag, parlemen federal Jerman, dan Parlemen Norwegia. (*)

 

Penulis : Rahajeng KH

Editor  : Umil Surya

Sumber CNBC Indonesia