Rimbanusa.id – Kabinet Korea Selatan berencana memindahkan kantor dan tempat tinggal presiden Cheongwadae ke kompleks Kementerian Pertahanan.
Rencana pemindahan ini muncul menyusul wacana kampanye presiden terpilih Yoon Suk-yeol yang akan dilantik pada 10 Mei mendatang.
Parlemen Korsel telah menyetujui anggaran US$30 juta atau sekitar Rp430 miliar untuk memindahkan kantor dan tempat tinggal Presiden Yoon kelak.
Saat kampanye, Yoon mengatakan Cheongwadae atau Blue House merupakan simbol kepresidenan imperial. Ia lantas berujar ingin segera memindahkan kantor presiden jika menang pemilu.
Presiden Moon Jae-in yang akan lengser Mei mendatang awalnya khawatir soal rencana pemindahan yang membutuhkan waktu lama hingga beberapa pekan ini.
Menurut Moon, langkah yang terburu-buru memindahkan istana kepresidenan dapat “menciptakan kekosongan keamanan dan kebingungan” di saat Seoul bersitegang lagi dengan Korea Utara.
Sementara itu, Perdana Menteri Kim Boo-kyum mengatakan keputusan itu diambil untuk memastikan transisi pemerintahan tanpa kekosongan keamanan.
Pemindahan Cheongwadae memang memicu beragam respons dari publik.
Sebagian warga dan pengamat lingkungan tak setuju dengan rencana yang menurut mereka itu merupakan langkah yang tergesa-gesa.
Selain itu, pemindahan istana kepresidenan juga dikhawatirkan dapat menyebabkan kemacetan lalu lintas ibu kota Seoul yang sudah parah.
Meski begitu, Kementerian Pertahanan Korsel disebut telah memulai persiapan untuk merelokasi ke gedung terdekat.
Sumber: cnnindonesia.com
Editor: Ahmad Fuad Ghazali