Alasan Judi Online Menyasar Promosi Lewat Streamer Game Online

Illustrasi Promosi Judi Online Berkedok Donasi ! Streamer Game Jadi Sorotan Situs Judi Online. (Foto: freepik)

Rimbanusa.id – Peredaran judi online nampaknya semakin banyak dan menimbulkan keresahan, belum lama dibredel Kominfo, para pelaku tetap tidak kehabisan cara untuk mempromosikan bisnis kotornya.

Promosi judi online kini menyasar ke komunitas streamer, termasuk game streamer. Tentunya hal ini jelas berdampak negatif, apalagi sebagian besar penonton masih berada di bawah umur. Sudah ada streamer yang viral karena mempromosikan judi online.

Dilansir dari detikcom, praktik promosi juda online ini dengan memberikan donasi melalui link atau QR Code, yang disertakan streamer di kolom deskripsi dan stream overlay. Kemudian si pemberi uang menulis caption singkat, yang menjelaskan tentang produknya.

Jadi setelah donasi berhasil, secara otomatis caption dan jumlah uang yang dikasih akan muncul di layar. Di sini terkadang streamer game akan membacakan kalimat dari hasil donasi tersebut.

Para streamer game terkadang memberikan respon kegirangan dan sangat berterima kasih atas sumbangan tersebut mengingat jumlahnya memang cukup banyak, mulai puluhan hingga ratusan juta rupiah.

Terkait persoalan tersebut, Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group (AAG) Andy Nugroho menyampaikan ada beberapa alasan promosi judi online menyasar ke komunitas streamer. Di antaranya karena para streamer game mempunyai jumlah pengikut yang banyak karena ada unsur kesamaan hobi, yakni bermain game online.

“Dan yang namanya followers di sosmed itu cenderung lebih percaya dan mengikuti apa yang dipromosikan oleh orang-orang yang mereka follow, karena merasa ada hal-hal yang relate antara kehidupan di selebgram dengan kehidupan mereka. Salah satunya kesamaan hobby,” papar Andy, dilansir dari detikcom, ditulis Selasa (10/9).

Menurutnya, para remaja yang melihat konten para streamer game ini bisa saja memberi sawern. Sebab, adanya rasa solidaritas dan kebersamaan kelompok para gamers.

Andy mengatakan pada usia-usia ABG, rasa solidaritas dan ingin dianggap sebagai bagian dari suatu kelompok itu kuat sekali. Sehingga tak menutup kemungkinan para remaja tersebut akan terus memberi saweran kepada para srteamer game.

Kemudian, dia menambahkan adanya rasa penasaran karena sering melihat promosi judi online di media sosial. Hal itu bisa membuat mereka tertarik untuk mencoba judi online tersebut.

Andy menilai, jasa promosi ke para streamer game online nominalnya lebih kecil daripada menggunakan platform promosi iklan yang biasa atau konvensional. Selain itu, jangkauan target sasarannya juga lebih luas.

Hal serupa juga disampaikan oleh Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda. Dia mengatakan target pasar judi online ini adalah masyarakat yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk melihat media sosial.

“Maka dari itu, penyedia judi online akan lebih efektif untuk mengiklankan melalui platform media sosial dan Youtube,” ucap Huda.

Huda menjelaskan, platform streaming yang biasa digunakan oleh streamer game online ini tidak bisa melacak adanya transaksi. Promosi dengan cara saweran dikhawatirkan akan menyasar ke para streamer di platform lain.

Lebih lanjut lagi, Huda menyampaikan bukan hanya melalui streamer game online saja, tapi live streamer lainnya juga berpotensi menjasi brand ambasador judi online. Masih banyak konten kreator yang mempromosikan judi online, terutama yang bersinggungan dengan pornografi yang menyasar ke kalangan laki-laki. (Sumber: detikFinane/Retno Ayuningrum)

Editor: Bintang